Bentuk Janin Usia 10-12 Minggu, Benarkah Alat Kelamin Mulai Terlihat?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 26 September 2022 | 03:10 WIB
Bentuk Janin Usia 10-12 Minggu, Benarkah Alat Kelamin Mulai Terlihat?
Ilustrasi foto janin bayi. (Pexels/Lazaro Rodriguez Jr)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usia kehamilan trisemester pertama berakhir saat usia janin mencapai 12 minggu. Ketika itu banyak organ janin yang sudah terbentuk dan berfungsi sebagaimana mestinya. 

Bahkan alat reproduksi janin juga mulai terbentuk sejak 3 minggu terakhir trisemester pertama. Pada artikel kali ini, dokter Jeffry Kristiawan dari kanal YouTube Tanyakan Dokter akan menjabarkan pertumbuhan janin juga kondisi ibu saat usia kehamilan 10-12 minggu atau 3 minggu terakhir trisemester pertama. 

Berikut rangkumannya:

Usia janin 10 minggu

Baca Juga: Studi: Bayi dalam Kandungan Dapat Merasakan Makanan yang Dikonsumsi Ibunya

Ukuran janin sudah seperti buah kelengkeng dengan panjang sekitar 3-5 cm dan berat antara 5-7 gram. Kelopak mata janin sudah terbentuk sempurna dan bisa berfungsi untuk menutup bola mata. Kemudian organ vital, seperti jantung, ginjal, usus, hingga sistem reproduksi juga sudah mulai bekerja.

"Sebetulnya pada usia 10 minggu ini jenis kelamin bayi sudah mulai bisa terbentuk, tapi kalau diperiksa belum terlihat. Kalau dia cowok sudah mulai memproduksi hormon testosteron," kata dokter Jeffry.

kemudian yang terjadi pada ibu saat usia janin 10 minggu, mual-mual masih terasa, pusing, dan badan pegal-pegal. Ibu juga bisa jadi alami sembelit karena perubahan hormon, terutama akibat desakan rahim ke belakang yang menekan usus. Akibatnya perut mulai terasa tidak nyaman.

Ibu juga akan sering merasa haus, sangat disarankan harus banyak minum. Tetapi, hindari minuman manis juga bersoda terlalu sering karena bisa membuat perut bertambah kembung. Konsumsi vitamin masih harus dilakukan, seperti kalsium, asam folat, zat besi, minyak ikan dengan kandungan omega 3, DHA.

Ukuran rahim diperkurakan sudah membesar seperti bola kasti, sehingga perut ibu mulai terlihat tidak rata. Payudara juga mulai membesar karena persiapan pembentukan kelenjar susu dan area areola juga mulai menggelap, juga akubat perubahan hormon.

Baca Juga: Wujud Janin Saat Usia 8-9 Minggu, Apakah Masih Rawan Keguguran?

Saat usia ini, ibu bisa lakukan skrining kondisi kesehatan janin apakah ada risiko cacat atau tidak. Skrining seperti itu memang belum umum dilakukan di Indonesia.

 Usia janin 11 minggu 

Usia ini menjadi tanda berakhirnya fase embrio. Karena jantung janin sudah berdetak secara normal. Ukurannya juga sudah semakin besar. Jari-jarinya yang saat itu masih dempet sudah mulai terpisah jadi satuan, beberapa mulai tumbuh bakal kuku. Kemudian di kepala mulai tumbuh rambut halus, tapi memang belum terlihat. 

Ukuran janin sudah semakin besar, di mana beratnya sekitar 5 sampai 7 gram. Sedangkan panjangnya mencapai 5 sampai 6 cm.

Ibu masih bisa rasakan mual, meski mungkin mulai berkurang seiring jelang akhir trisemester pertama. 

Usia janin 12 minggu 

Berat janin sudah sekitar 10 sampai maksimal 15 gram, kemudian panjang sekitar 6,5 cm. Pada kondisi ini tulang, terutama jari semakin jelas terlihat. Bahkan saat di USG, kadang-kadang janin terlihat sedang menghisap jempol. Sebetulnya bakal gigi juga sudah mulai terbentuk, di mulutnya.

Organ, terutama otak, lebih banyak berkembang lebih cepat sekitar 250.000 sel saraf baru mulai terbentuk. Itu sebabnya, ibu sudah mulai diberikan tambahan vitamin seperti omega 3, BHA, DHA untuk mendukung perkembangan saraf bayi dan cegah ibu alami preeklamsi pada trimester kedua.

Ibu mulai merasakan gatal-gatal, biasanya area perut dan paha. Kondisi itu disebabkan karena perubahan hormon semakin bagus, di mana progesteron membuat janin lebih kuat, tidak rentan untuk mengalami keguguran, namun efeknya kulit jadi sering gatal.

Pada akhir trisemester pertama ini juga ibu jadi sering berdebar akibat volume darah diproduksi lebih banyak. Hal itu tentunya membuat jantung jadi bekerja lebih keras.  Tapi selama ibu tidak sesak, tidak nyeri dada, sebetulnya tidak masalah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI