Kebanyakan sumber protein sebenarnya sudah mengandung lemak alami yang sehat. Namun, sumber protein kerap diolah secara salah, sehingga sumner lemak juga jadi buruk. Misalnya, protein digoreng menggunakan margarin atau minyak jagung. Hal itu bisa menimbulkan transfat.
Konsumsi protein sebenarnya bisa merangsang kemunculan hormon kenyang. Sehingga, ketika konsumsi protein akan kenyang lebih lama. Berbeda apabila konsumsi karbohidrat yang justru mengakibatkan fluktuasi gula darah. Ade Rai menyarankan agar konsumsi protein harus diprioritaskan.
3. Kurang Bergerak
Gerakan pada dasarnya untuk melatih otot jantung agar lebih kuat saat memompa darah. Ade Rai menyarankan untuk lebih sering olahraga latihan beban daripada kardio. Tujuannya untuk menguatkan otot. Sebab, bila otot kuat otomatis tulang akan lebih kuat. Hal itu membuat gerak jadi normal, sehingga metabolisme menjadi baik dan pembakaran lemak lebih optimal.
Apabila massa otot menurun pada saat itu permasalahan osteokimia, permasalahan pada tulang, bisa terjadi.
4. Kurang Latihan Beban
Setiap jenis olahraga pada dasarnya baik untuk kesehatan. Hanya saja, Ade Rai menjelaskan bahwa setiap tingkat kesulitan gerak olahraga menghasilkan pembentukan otot yang berbeda.
Apabila saat latihan membuat beban semakin berat, otomatis stres yang diterima oleh otot juga jadi lebih tinggi. Latihan beban disarankan untuk lebih sering dilakukan, karena gerak kardio sebenarnya secara tidak langsung sering dilakukan saat aktivitas sehari-hari.
"Kardio boleh dilakukan, tapi uniknya kardio itu selalu terpapar di mana-mana. Masuk ke mall kita jalan, kadang di kantor kita naik turun, orang yang sudah tua sering main sama anak-anaknya, kadang di airport pun harus kardio. Tapi kapan melakukan latihan beban, hampir jarang. Maka prioritas ke latihan beban," sarannya.
Baca Juga: Wow! Ini Manfaat Timun Rebus Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Cegah Kanker
5. Pesimis