Suara.com - Bagi generasi muda saat masa transisi beranjak dewasa, kerap kali mengalami krisis identitas yang membuatnya menjadi kesepian. Bahkan, dalam sebuah studi oleh SCARF, generasi muda yang mulai beranjak dewasa lebih sering mengalami kesepian dibanding orang tua.
Rasa kesepian yang dialami generasi muda ini biasanya berhubungan dengan kesehatan mental yang dimilikinya. Ketika mereka tidak dapat berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain, hal itu akan membuatnya merasakan kesepian.

Melansir laman Hindustantimes, seorang terapis dan pendidik kesehatan, Divya Robin, mengungkapkan beberapa alasan generasi muda yang beranjak dewasa mengalami kesepian, di antaranya sebagai berikut.
Terbiasa di lingkungan sosial
Alasan generasi muda mengalami kesepian saat beranjak dewasa karena biasanya ia dikelilingi banyak orang saat di sekolah, kuliah, dan pekerjaan. Namun, ketika dewasa, ia akan kehilangan hal tersebut secara perlahan. Itulah yang membuatnya merasa kehilangan dan kesepian karena akan sulit berhubungan dengan teman-temannya.
Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi dapat membuat generasi muda yang beranjak dewasa kesepian. Melalui teknologi, seseorang akan dengan mudah melihat kehidupan orang lainnya. Hal tersebut yang membuat seseorang akan membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Ketika melihat hal tersebut, itu akan mendorong perasaan kesepian. Apalagi terkadang orang tersebut berusaha tidak menjadi dirinya sendiri di media sosial.
Tekanan yang dialami
Baca Juga: 5 Cara Atasi Rasa Kesepian Paling Ampuh, Salah Satunya Rehat dari Hal Ini
Saat beranjak dewasa, generasi muda kerap mengalami tekanan karena harapan-harapan orang-orang terdekatnya. Hal itu juga yang mendorong dirinya tidak menjadi dirinya sendiri. Bahkan, terkadang itu yang membuat hubungannya dengan orang lain terputus sehingga ia merasa kesepian.