Angka Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui 6 Penyebabnya

Kamis, 22 September 2022 | 17:36 WIB
Angka Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui 6 Penyebabnya
Gambar Ilustrasi serangan jantung, penyakit jantung. (unsplas.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung bawaan (PJB) masih kerap menjadi masalah bagi banyak orang. Apalagi, kondisi ini kerap terjadi pada seseorang sejak ia dilahirkan. Penyakit jantung bawaan ini terjadi karena adanya kelainan struktur jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Oktavia Lilyasari, Sp.JP(K), FIHA mengatakan, jantung bawaan biasanya dialami sejak lahir atau adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada trimester pertama.

Kondisi jantung bawaan dialami sekitar 30 persen saat bulan pertama kelahiran. Bahkan, 50 persen dari anak-anak yang mengalaminya di bulan pertama kehidupan berisiko meninggal dunia. Menurut, dr. Oktavia, risiko meninggalnya anak-anak karena PJB karena adanya keterlambatan diagnosis.

ilustrasi penyakit jantung. (Shutterstock)
ilustrasi penyakit jantung. (Shutterstock)

"Ini sekitar 30 persen ditemukan pada bulan pertama kehidupan atau trimester pertama ya. Lalu untuk 50 persen, anak-anak meninggal dunia pada bulan pertama. Semua ini terjadi karena adanya keterlambatan diagnosis," kata dr. Oktavia dalam acara “Cardiovascular medicine in 2022 and beyond: Adaptive, personalized and evidence-based”, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Dua Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan, Ini Penjelasan Dokter

Berdasarkan data, jantung bawaan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tidak hanya itu, dr. Oktavia menjabarkan, sekitar 80 ribu bayi yang lahir di Indonesia mengalami penyakit jantung bawaan. Lantas apa faktor risiko yang menyebabkan bayi mengalami jantung bawaan?

Penyakit jantung bawaan bisa disebabkan oleh berbagai hal di antaranya sebagai berikut.

1. Gen atau riwayat keluarga

Berdasarkan penjelasan dr. Oktavia, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan PJB, akan berisiko mengalami kondisi yang sama juga. Oleh sebab itu, seseorang yang mengalami jantung bawaan biasanya memiliki keluarga yang memiliki penyakit sejenis.

2. Rubella, CMV, Toxoplasma

Baca Juga: Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Mengenal dan Mengontrol Faktor Resikonya

Seorang ibu yang mengalami rubella, CMV, atau toxoplasma sangat berisiko membuat anaknya mengalami jantung bawaan saat lahir.

3. Diabetes melitus

Diabetes melitus juga menjadi faktor penyebab seseorang mengalami jantung bawaan. Biasanya, diabetes melitus ini dialami sang ibu saat hamil. Hal tersebut memengaruhi janin di dalam kandungan sehingga terkena PJB.

4. Penggunaan obat-obatan

Ibu yang mengonsumsi obat-obatan juga berisiko menyebabkan sang anak mengalami jantung bawaan saat ia dilahirkan. Oleh karena itu, saat hamil ibu harus memperhatikan obat-obatan yang dikonsumsinya.

5. Alkohol dan rokok

Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol serta merokok akan meningkatkan risiko anak mengalami jantung bawaan. Oleh sebab itu, usahakan sang ibu juga harus bisa menerapkan pola hidup sehat demi kesehatan buah hatinya.

6. X ray

X ray juga bisa menjadi penyebab bayi mengalami jantung bawaan saat hamil. Hal ini karena radiasi yang dihasilkan dari x ray memengaruhi organ tubuh bayi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI