Suara.com - Beberapa perempuan kerap kali mengalami siklus menstruasi atau haid yang tidak teratur. Ada beberapa yang mengalaminya dalam waktu terlalu singkat, atau cukup lama hingga berminggu-minggu. Di samping itu, ada banyak ucapan jika haid tidak teratur, akan memengaruhi kesuburan perempuan.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Keven Tali, Sp.OG mengatakan, siklus menstruasi dapat mengganggu kesuburan perempuan. Apalagi, menstruasi yang tidak teratur dapat memiliki kemungkinan adanya gangguan pada orang tersebut.
“Jadi makin tidak teratur sikslus haid atau menstruasinya, maka peluang untuk masa suburnya juga susah diprediksi. Ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan yang membuat menstruasinya menjadi tidak lancar,” ucap dr. Keven dikutip Suara.com dari kanal Youtube Dokter Keven.
Lebih lanjut mengenai siklus haid tidak lancar dengan kemungkinan hamil, simak penjelasan Tanya Dokter berikut.
Dok benarkah haid tidak lancar jadi sulit hamil?
Untuk menentukan kesuburan seorang perempuan itu salah satunya ditentukan oleh pola atau siklus menstruasinya. Jadi makin tidak teratur siklus menstruasinya, maka peluang untuk masa suburnya juga susah diprediksi, sehingga kesempatan untuk hamil itu menjadi lebih kecil dibandingkan dengan orang yang mempunyai siklus mens yang teratur. Dengan catatan, pasangannya juga harus subur ya, karena untuk hamil memerlukan kondisi kedua belah pihak, istri ataupun suami itu dalam keadaan subur.
Dok bagaimana siklus haid yang normal?
Untuk siklus haid yang normal itu, siklusnya antara 21 sampai 35 hari jarak antara hari pertama ke hari pertama berikutnya. Jadi jangan dihitung pada setelah mens atau pada saat bersih mens. Jadi dihitung dari jarak hari pertama ke hari pertama mens yang akan datang. Itulah siklus atau jarak dari hari pertama. Jadi kalau ditanya siklus mensnya rata-rata bisa sampai 28 sampai 30 hari jadi setiap 28 hari itu akan mens, tapi rentang waktu bisa sampai 21 sampai 35 hari, itu yang dikatakan normal.
Selain dari jarak antara hari pertama ke hari pertama berikutnya, dilihat juga dari durasi menstruasinya, yaitu saat seseorang mendapatkan haid atau sedang menstruasi tidak boleh melebihi dari 8 hari dan harus lebih lama dari 2 hari. Jadi kalau misalnya mensnya melebihi 8 hari, misalnya 10 atau 14 hari, itu dikatakan tidak normal. Atau misalnya mensnya hanya satu hari keluar darah dari pertama saja, terus besoknya sudah tidak keluar, itu juga tidak normal.
Baca Juga: Tanya Dokter: Dok, Apakah Benar Tekanan Darah Tinggi Juga Dipengaruhi oleh Hormon?
Juga harus dilihat dari jumlah darah yang keluar, apabila jumlah darah yang keluar bisa ganti pembalut lebih dari 5 kali sehari terus penuh itu juga dikatakan tidak normal.