Suara.com - Pakar mikrobiologi mengatakan vaksinasi Covid-19 masih menjadi faktor penentu yang penting untuk menurunkan risiko kematian hingga gejala berat akibat infeksi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tengah peluang menuju fase endemi.
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis, Konsultan Virologi, Budiman Bela mengatakan bahwa angka kematian pada lansia, kelompok rentan dan komorbid kini masih relatif tinggi.
"Kami sudah melihat angka kematian itu pada populasi lansia, rentan dan komorbid relatif lebih tinggi. Bahkan, sangat signifikan pada mereka yang yang tidak divaksin," katanya dalam Talkshow: Mengapa Booster Masih Diperlukan?, yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Angka kematian akibat Covid-19 di suatu negara jauh berkurang semakin sering seseorang menerima vaksin, yakni dosis pertama, kedua, dan dosis tiga.
Baca Juga: Menuju Fase Endemi, Satgas Covid-19: Suatu Kebanggaan Bagi Bangsa Indonesia
Menurut Budiman, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaruh perhatian penuh pada vaksinasi Covid-19 untuk segera mengakhiri status pandemi dan menuju fase endemi.
Cakupan vaksinasi 100 persen khususnya pada lansia dan tenaga kesehatan menjadi salah satu dari enam rekomendasi WHO untuk menuju endemi di dunia.
"Penting, vaksinasi bisa diselesaikan paling tidak 100 persen pada populasi rentan," katanya.
Budiman yang juga aktif sebagai Panel Ahli Satgas Penanganan COVID-19 BNPB itu mengatakan vaksin bisa dengan cepat menghilangkan virus dalam tubuh, karena imunitas terbentuk dan siap menetralisasi infeksi virus.
"Vaksin bisa dengan cepat membuat virus itu hilang dari tubuh. Kalaupun masih terdeteksi, cepat juga dihilangkan, jadi tidak mudah menular," ujarnya.
Baca Juga: Keluarga Bantah Azyumardi Azra Meninggal Karena Covid-19
Budiman mengatakan setiap individu dapat berstatus sebagai perantara virus untuk menulari orang lain di sekitarnya. Sehingga, vaksinasi menjadi hal penting untuk memberi perlindungan pada populasi rentan, seperti lansia, orang dengan komorbid, hingga tenaga kesehatan.
"Walau berpotensi jadi sumber penularan, jadi jauh berkurang karena vaksin. Urgensinya, dalam menghadapi mereka yang populasi rentan. Kalau tidak vaksinasi akan lebih mudah mengalami sakit berat atau fatal akibatnya," katanya.
Sementara itu, dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI per 18 September 2022, penerima vaksin dosis 3 berjumlah 62,60 juta dosis (26,68%), dosis 2 mencapai 170,93 juta dosis (72,84%), dosis 1 sebanyak 204,32 juta dosis (87,07%) dari target sasaran 234,66 juta jiwa. [ANTARA]