Suara.com - Kebersihan gigi dan mulut sangat penting dijaga salah satunya dengan menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari. Sayangnya, meskipun kebanyakan masyarakat Indonesia sudah sikat gigi dua kali sehari, tapi 97,2 persen di antaranya masih salah dalam memilih waktu sikat gigi, data Riskesdas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018.
Kemenkes mencatat, hanya 2,8 persen orang di Indonesia yang menyikat gigi saat waktu yang tepat, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri menjelaskan kenapa sikat gigi penting dilakukan saat dua waktu tersebut.
Kenapa baru sikat gigi setelah sarapan, dok?

Memang ada yang masih bermasalah dari cara mengikat gigi masyarakat kita. Kalau mandi, dia sikat gigi, baru makan. Itu yang bikin gigi berlubang, karena delapan jam itu makanan sudah bersifat asam, dia merusak email gigi.
Bagaimana cara menyikat gigi yang benar, dok?
Jadi sikat gigi per regional. Sikat gigi bagian kiri atas, pindah ke dalam. Jadi juga per segmen itu kira-kira 20 detik. Tapi paling masalah bagian depan, itu harusnya ditarik, diangkat dengan ujung sikat gigi. Minimal keseluruhan 2 menit sikat gigi. Itu kita harap semua sudah bersih.
Apa efek kesehatan gigi jika tidak dirawat apa, dok?
Ini yang masih orang belum banyak tahu efek dari gigi tidak terawat. Misalnya gangren yang mati, gigi itu tidak dirawat bisa menyebabkan bakteri ke jantung, ginjal. Itu sudah banyak kasus tersebut. Makanya kalau kita melakukan pembedahan di rumah sakit, giginya harus diperiksa dulu. Ada yang gangren atau nggak, kalau nggak dicabut. Karena nanti bisa penularan kemana-mana, apalagi kalau operasi.
Baca Juga: Biar Hidup Nggak Ngebosenin, Jajal Deh Sarapan Ala Timur Tengah
Karena itu interkolaborasi antar dokter pelayanan itu sangat penting. Interkolaborasi itu dokter bedah melakukan operasi, dokter gigi gimana sudah beres atau belum anastesinya.