Suara.com - Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Selangor, Malaysia, karena mengalami sesak napas dalam penerbangan dari Jakarta - Kuala Lumpur pada Jumat (16/9/2022).
Keterangan dari Dubes RI untuk Malaysia, Hermono, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dirawat di ruang khusus pasien Covid-19.
"Menurut pihak rumah sakit beliau dirawat di ruang zona merah yang lazimnya digunakan untuk perawatan pasien terinfeksi Covid-19," kata Hermono, diberitakan ANTARA.
Lalu, apa saja kemungkinan penyebab sesak napas yang mengharuskan seseorang dirawat intensif?
Baca Juga: Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Jatuh Sakit Saat Kunjungan Kerja ke Malaysia
Covid-19
Dilansir Times of India, Dr James Harker, dari Institut Jantung dan Paru Nasional Imperial College London menjelaskan bahwa sesak napas yang berlangsung lama menunjukkan adanya sel kekebalan abnormal yang disebabkan virus corona Covid-19.
Sesak napas adalah salah satu tanda serius dari Long Covid-19 dan mengabaikannya bisa meneybabkan masalah kesehatan lainnya.
Namun, ini tidak berarti bahwa kondisinya bisa bertambah buruk. Sesak napas yang terus-menerus jika diobati tepat waktu dapat memperbaiki kondisi paru-paru dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Alergi
Baca Juga: Sesak Nafas Dalam Pesawat, Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra Dirawat di ICU RS Malaysia
Sementara itu Insider menulis reaksi alergi juga bisa menyebabkan seseorang sesak napas. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap pemicu alergi atau alergen, misalnya tungau debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan. Sebagian orang juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu, ikan, udang, atau kacang.
Jenis reaksi ini, yang disebut anafilaksis, relatif umum terjadi. Meski begitu, jika Anda mengalami sesak napas yang disebabkan oleh alergi, ada baiknya untuk segera ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Meski jarang terjadi, reaksi alergi juga dapat menyebabkan tenggorokan Anda tertutup sepenuhnya dan menyebabkan kematian.
Bekuan darah di paru-paru
Emboli paru adalah kondisi serius yang mengancam jiwa yang terjadi ketika gumpalan darah mengalir ke arteri pulmonalis dan menghalangi aliran darah ke paru-paru.
Emboli paru menurunkan aliran darah ke paru-paru, sehingga mengurangi jumlah darah yang dapat dioksigenasi untuk menyediakan oksigen bagi seluruh tubuh. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan sesak napas.
Serangan jantung
Sesak napas juga bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung, bersama dengan gejala lain seperti kelelahan dan keringat dingin.
Ketika paru-paru Anda tidak mendapatkan cukup darah, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen dan paru-paru Anda tidak akan berfungsi dengan baik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, sekitar 800.000 orang Amerika mengalami serangan jantung setiap tahun. Pria di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun berada pada risiko terbesar, bersama dengan orang-orang yang merokok atau memiliki tekanan darah tinggi.