Suami di NTT Pingsan Setelah Kemaluannya Diremas Istri, Ini Beberapa Jenis dan Penyebab Cedera Penis Lainnya

Rabu, 14 September 2022 | 21:15 WIB
Suami di NTT Pingsan Setelah Kemaluannya Diremas Istri, Ini Beberapa Jenis dan Penyebab Cedera Penis Lainnya
Ilustrasi cedera penis, penis patah, cedera kelamin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemaluan seorang suami berinisial JT di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, diremas oleh sang istri (AS) hingga menyebabkanya pingsan. Diremasnya alat kelamin JT tersebut membuat kemaluannya mengalami cedera hingga tidak sadarkan diri.

Cedera penis memang merupakan jenis cedera yang hanya bisa dialami oleh pria. Cedera umum yang sering dialami pria yaitu penis patah atau dikenal dengan nama fraktur penis.

Penis patah. (Dok: BMJ Case Reports)
Penis patah. (Dok: BMJ Case Reports)

Penis Patah

Melansir Clevelandclinic, kondisi ini terjadi karena adanya robekan di corpora cavernosa. Ketika penis bengkok tiba-tiba menyebabkan adanya tunika albuginea terbuka sehingga menjadi patah. Selain dari meremas penis yang terlalu keras hingga menyebabkan patah, cedera ini juga bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya sebagai berikut.

Baca Juga: Mungkin Enggak Sih Penis Patah Saat Berhubungan Seksual?

  • 1. Aktivitas seksual

Aktivitas seksual dengan pasangan juga dapat menyebabkan cedera pada penis. Hal ini terjadi ketika penis terlepas dari pasangan, itu akan menekan area anus dan perineum atau tulang panggul sehingga menyebabkan cedera.

  • 2. Mastrubasi yang telalu bersemangat

Ketika melakukan mastrubasi yang terlalu bersemangat, hal ini dapat menyebabkan cedera penis secara tidak sengaja.

  • 3. Jatuh saat ereksi

Ketika penis sedang ereksi, memukul atau membenturkannya pada dinding atau lantai dapat menyebabkan cedera. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika seseorang sedang melakukan olahraga dan menyebabkan benturan pada bagian penis.

  • 4. Taqaandan

Taqaandan merupakan metode menekuk penis yang biasa dilakukan beberapa pria Timur Tengah atau Asia Tengah. Biasanya ini dilakukan untuk menyembunyikan penisnya yang sedang ereksi. Namun, metode ini juga berisiko menyebabkan cedera pada penis.

Selain cedera penis patah, terdapat beberapa gangguan lain yang kerap dialami pada alat kelamin pria, dikutip dari Hellosehat.

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Penis Patah, Kaum Adam Harus Waspada

Amputasi

Amputasi atau pemotongan penis biasanya terjadi karena kecelakaan, baik disengaja maupun tidak. Hal ini menyebabkan pria akan mengalami kehilangan darah akut yang mengancam nyawanya. Biasanya, menghadapi kondisi inil, dokter akan melakukan operasi untuk mengembalikan panjang penis dan fungsi penis.

Luka tembus

Luka tembus terjadi karena penis terkena senjata balistik, pecahan peluru, atau tusukan. Kondisi ini sering dialami bagi pria yang tinggal di kondisi peperangan.

Cedera jaringan lunak penis

Cedera jaringan lunak ini terjadi karena berbagai faktor, mulai dari infeksi, gigitan manusia atau hewan, luka bakar, hingga akibat kecelakaan mesin.

Itu dia beberapa dan penyebab terjadinya cedera penis. Untuk kasus JT sendiri, berdasarkan informasi saksi mata, Yance Tafulu, berawal dari keributan di rumahnya.

Yance mengaku kalau ia melihat jika AS meremas kemaluan milik JT yang tanpa busana, bahkan sempat memukuli suaminya itu.

"Setelah memukuli, AS meremas 'burung' JT suaminya hingga pingsan," ungkap Yance, Senin (12/9/2022).

Bahkan, AS juga menunggu suaminya itu agar tersadar dari pingsannya. Namun, setelah JT sadar, ia memarahi dan meremas alat vital JT sehingga suaminya itu tidak sadarkan diri kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI