Tanya Dokter: Bagaimana Mengatasi Nyeri yang Terjadi Saat Sedang Berlari?

Kamis, 08 September 2022 | 13:34 WIB
Tanya Dokter: Bagaimana Mengatasi Nyeri yang Terjadi Saat Sedang Berlari?
Cara mengatasi nyeri yang terjadi saat sedang berlari. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda penggemar lari jarak jauh, simak cara mengatasi nyeri yang terjadi saat sedang berlari, berikut ini:

Lari jarak jauh atau marathon seakan menjadi olahraga yang banyak diminati masyarakat perkotaan. Tak jarang, mereka bahkan rela untuk memgeluarkan kocek lebih dalam untuk mengikuti ajang marathon terkenal di beberapa negara.

Sayangnya, dokter spesialis kedokteran olahraga Sport Medicine, Injury dan Recovery Centre RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO. mengungkap persiapan kurang optimal seringkali menjadi kendala para pelari saat akan melakukan kompetisi lari jarak jauh.

Ilustrasi lari (unsplash.com)
Ilustrasi cara mengatasi nyeri yang terjadi saat sedang berlari. (unsplash.com)

Berbagai risiko cedera lutut, hamstring, tendon Achilles, ankle strain, ankle sprain, patah tulang, hingga serangan jantung saat berlari dapat terjadi jika pelari tidak dibekali dengan persiapan yang matang.

Baca Juga: Tanya Seksolog: Benarkah Sering Pakai Celana Ketat Bikin Lelaki Lemah Syahwat?

Lantas, apa yang harus dilakukan seorang pelari saat tiba-tiba terasa nyeri, baik di bagian kaki, perut hingga dada? Berikut jawaban dr. Antonius.

Bagaimana mengatasi nyeri pada kaki saat berlari?

Saya rasa tubuh kita mempunyai sensor yang cukup bagus ya, ketika ada nyeri, kelelahan itu pasti akan ada sensornya.

Dan kalau saya, saya selalu menyarankan kepada teman-teman pelari atau pasien yang berlari kalau misalnya ada keluhan, yang dilakukan jangan langsung berhenti.

Coba kurangi kecepatannya terlebih dahulu, ketika dikurangi kecepatan, nyerinya berkurang, keluhannya tidak ada, lanjut berlarilah dengan kecepatan yang dikurangi itu tadi.

Baca Juga: Tanya Dokter Gizi: Apakah Benar Penggunaan MSG Bikin Bodoh dan Obesitas?

Tapi bila sudah dikurangi kecepatan itu masih terasa nyerinya, coba berhenti. Tapi bukan berarti berhenti tidak melakukan apa-apa, berhenti untuk melakukan stretching atau peregangan-peregangan.

Misalnya kita terasa di betis, betisnya itu kita lakukan stretching, peregangan dinamis, kemudian pendinginan dan mencoba untuk berlari lagi.

Tapi kalau misalnya ada keluhan yang lain, seperti sesak, nyeri dada dan segala macem ya saya rasa kita harus benar-benar berhenti, cari pos medis terdekat terus minta bantuan dengan menyampaikan keluhannya apa. Karena itu penting banget buat menghindari dari sudden death.

Bagaimana dengan nyeri di perut?

Kita bisa kurangi kecepatannya dulu, kalau kurangi kecepatan masih berasa, berhenti, terus kemudian kita regangkan. Biasanya latihan pernapasan, terus stretching otot perut itu akan membaik.

Tapi kalau masih berasa, saya rasa pilihannya kita jalan atau DNF (Do Not Finish), di mana pelari tidak dapat menyelesaikan perlombaan lari.

Bagaimana jika ada nyeri dada?

Nyeri dada itu paling gampang kalau nyerinya kita bisa tunjuk di mana, kita bisa tunjuk dengan satu jari, itu biasanya karena otot saja.

Tapi kalau misalnya nyerinya kayak sesak, kemudian kayak berat banget di dada, kemudian tembus ke belakang itu kita bisa berpikir efek angina pectoris atau serangan jantung. Jadi harus bisa dibedakan nyeri dada.

Saat ini pelari sudah banyak yang menggunakan smart watch, yang bisa melihat heart rate berapa. Jadi parameternya adalah heart rate. Kalau terlalu tinggi ya harus kita kurangi dulu.

Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI