Tanya Peneliti: Benarkah Obat Tradisional Hanya Miliki Sedikit Khasiat?

Kamis, 08 September 2022 | 07:05 WIB
Tanya Peneliti: Benarkah Obat Tradisional Hanya Miliki Sedikit Khasiat?
Ilustrasi obat tradisional. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI berharap obat herbal atau obat tradisional Indonesia, harus seperti obat herbal China dan Jepang yang sudah digunakan secara luas bahkan diresepkan oleh dokter.

Namun sayangnya obat tradisional dan komplementer cenderung diremehkan. Padahal di negara maju seperti Jepang dan China, jamu sudah diresepkan untuk pengobatan.

Ilustrasi obat tradisional Indonesia. (Elements Envato)
Ilustrasi obat tradisional Indonesia. (Elements Envato)

Di saat obat tradisional Indonesia punya potensi yang besar, tapi banyak mitos seputar obat herbal. Salah satunya yaitu rendahnya khasiat dan tidak ada bukti ilmiah.

Berikut fakta yang sebenarnya menurut penjelasan peneliti sekaligus pakar obat tradsional sekaligus Director of Research & Business Development Dexa Group, Dr. Raymond Tjandrawinata:

Baca Juga: Buah yang Disebutkan Dalam Al-Quran Ini Bisa Cegah Penyakit Kanker Kata dr.Zaidul Akbar

Benarkah pengobatan tradisional tidak memiliki bukti ilmiah?

Masih terdapat mitos tentang obat tradisional, seperti sedikit khasiat, tidak adanya bukti, sedikit pengetahuan tentang farmakologi herbal, takut salah diagnosis dan dosis yang tidak tepat dan sebagainya. Ini yang harus kita lawan, agar masyarakat mengerti pentingnya Green Pharmacy yang produknya bisa membantu pasien.

Benarkah penggunaan obat tradisional tidak bisa dikonsumsi bersama obat kimia?

Di masa depan, Green Pharmacy harus menjadi obat integratif untuk pengobatan konvensional, pengobatan gaya hidup, dan terapi komplementer yang terinformasi. Jadi kehidupan manusia akan lebih baik, kualitas hidup menjadi jauh lebih tinggi.

Fitofarmaka tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tetapi juga para petani yang menyediakan bahan baku untuk produk Green Pharmacy.

Baca Juga: Resep Bahan Obat Herbal Ala dr.Zaidul Akbar Ternyata Ampuh Usir Sakit Vertigo

Hari ini kita punya 24 fitofarmaka, kita perlu meningkatkannya. Menkes (Budi Gunadi Sadikin) melaporkan bahwa hanya 1, dan 2 hingga 3 persen dokter yang meresepkan fitofarmaka di rumah sakit. Ini adalah sesuatu yang perlu kita kerjakan untuk memberi manfaat bagi pasien.

Apa kategori obat tradisional yang terbukti berkhasiat?

Green Pharmacy adalah obat berbasis bukti sehingga para dokter dapat mempercayai dan meresepkan produknya. Produk alami ini tidak kalah dengan produk konvensional. Misalnya, kami head-to head antara Readacid dan produk Omeprazole lainnya. Produk Green Pharmacy yang baik dapat menggantikan produk yang berbahan kimia.

Kita punya Formularium Nasional tapi masih ada 5 produk saja, kita perlu menambah minimal menjadi 20 produk. Kita harus berkolaborasi untuk memastikan fitofarmaka Green Pharmacy dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam formularium.

Kita perlu meningkatkan menjadi 40 hingga 50 persen untuk resep Green Pharmacy di Indonesia.

Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI