Tanya Dokter Gizi: Apakah Benar Penggunaan MSG Bikin Bodoh dan Obesitas?

Selasa, 06 September 2022 | 18:35 WIB
Tanya Dokter Gizi: Apakah Benar Penggunaan MSG Bikin Bodoh dan Obesitas?
Ilustrasi MSG (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan MSG atau micin sebagai penyedap rasa kerap dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan otak hingga obesitas. Apakah benar begitu, kita tanya dokter untuk tahu jawabannya.

Dijelaskan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM mengatakan, tidak semua kabar yang beredar tentang penggunaan MSG benar. Menurut Dokter Arti, selama penggunaan MSG tersebut tidak berlebihan, maka tidak ada risiko bahaya bagi tubuh.

“Sebenarnya sih MSG atau micin enggak berpengaruh ya, misalnya dibilang MSG bisa buat obesitas, nah yang menjadi faktor penyebab obesitas ini juga bukan hanya ini, ada faktor lain seperti kurangnya olahraga, pola makan yang kurang sehat, dan lain-lain,” kata Dokter Arti dalam webinar kesehatan, Selasa (6/9/2022).

Ilustrasi MSG. (shutterstock)
Ilustrasi MSG. (shutterstock)

Meski demikian masih banyak pertanyaan masyarakat terkait penggunaan MSG dan masalah kesehatan seperti obesitas. Berikut penjelasan Dokter Arti mengenai hal tersebut:

Baca Juga: Boleh Enggak Sih Anak Bayi Dikasih MSG? Begini Kata Dokter

Dok apakah benar MSG bikin bodoh?

Memang namanya mitos dalam gizi makanan itu tertinggi gitu. Untuk itu pintar-pintar kita mencari informasi gitu. Kayak mitos MSG bikin bodoh, obesitas, kanker, mandul itu sudah beredar cukup lama. Tapi kita harus lihat jurnal yang ada dulu, tapi harus hati-hati karena banyak yang salah.

Intinya sih sampai sekarang tidak terbukti MSK menyebabkan kebodohan atau obesitas. Tadi memang disebutkan MSG menyebabkan obesitas, tapi kalau faktornya tunggal sendiri itu ya enggak juga. Jadi gunakan MSG sejauh ini aman asal memakainya secukupnya.

Dok obesitas terjadi usia berapa dan cara jaga berat badan ideal? Apakah ada pengaruh dengan MSG?

Obesitas ini bisa terjadi saat janin di dalam perut ibu atau jaringan. Jadi ibu-ibu harus bisa memperhatikan berat badan janin. Terus ketika menyusui atau ASI lihat jika itu berlebihan. Jika itu sudah terlalu gemuk dan berbahaya, harus hati-hati.

Baca Juga: Anak Tidak Nafsu Untuk Makan? Begini Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Cara menjaganya lebih ke pola makan itu penting. Karena 60 hingga 70 persen itu pengaruhnya, kandungannya juga kayak tadi MSG secukupnya. Terus untuk sisanya lebih ke olahraga, tidur juga karena banyak sekali menghubungkan kurang tidur dengan menyebabkan obesitas, sama stres harus dikelola.

Dok bagaimana takaran MSG untuk lansia yang pernah terserang stroke, hipertensi? Apakah diet dash benar membantu?

Dash atau Dietary Approaches to Stop Hypertension itu memang dapat membantu hipertensi. Dash ini diet dengan mengurangi asupan garam dan natrium. Jadi bukan tidak menggunakan garam ya tetapi dibatasi. Atau mungkin menggantinya dengan MSG sesuai takaran.

Jadi sebenarnya takarannya lebih dikurangi aja sih MSG-nya. Dan perbanyak juga buah dan sayur. Tapi kalau obesitas dan ada penyakit penyerta, saya sarankan untuk konsultasi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Dok saya mau tanya, apakah ada kesalahan penggunaan gula garam atau MSG yang memengaruhi pertumbuhan anak?

Anak itu pada dasarnya beratnya harus naik terus, kan ada kurvanya tuh. Nah kalau kurvanya datar terus turun itu bahaya. Kalau kadar gula, garam, atau MSG aman selagi enggak berlebihan, mungkin ada penyakit lain. Apalagi anak suka makan gitu.

Lihat juga pola makannya, terutama penting protein hewani baru ditambah nabati. Untuk buah itu lebih ke perkenalan aja untuk anak-anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI