Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan perkembangan. Kini CanSino Biologics Inc China mengatakan pengembangan vaksin Covid-19 dengan versi inhalasi dalam keadaan darurat telah disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional.
Informasi mengenai vaksin Covid-19 versi inhalasi ini telah disetujui pada Minggu (4/9/2022). Penggunaan vaksin jenis ini juga hanya dipergunakan sebagai booster darurat untuk masyarakat di tengah kenaikan kasus setelah adanya subvarian BA.4 dan BA.5.
Oleh sebab itu, berbagai negara sedang melakukan berbagai pengujian termasuk pengembangan vaksin untuk melawan virus yang juga terus bermutasi. Berdasarkan data Worldometer Senin pagi, hingga saat ini total kasus Covid-19 sendiri tercatat sebanyak 610 juta.
Sementara itu, dalam satu hari kemarin, tercatat kenaikan kasus sebanyak 357,6 ribudengan angka tertinggi pada negara Jepang yaitu 112 ribu. Di samping itu, total angka kematian hingga saat ini telah mencapai angka 6,5 juta. Dalam satu hari kemarin sendiri tercatat kematian sebanyak 859.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Lebih dari 61 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Ketiga
Untuk jumlah pasien yang telah sembuh tercatat 586,7 juta. Sementara untuk penambahan angka kesembuhan tercatat 509 ribu dalam satu hari kemarin. Hingga saat ini kasus aktif tercatat 16,8 juta.
Dengan angka yang masih terbilang tinggi, negara-negara termasuk China terus berusaha mengembangan vaksin Covid-19 yang dinilai ampun. Sementara itu, melansir Channel News Asia, untuk versi inhalasi Covid-19 yang telah mendapat persetujuan itu masih belum diketahui kapan akan dipasarkan.
Hal ini karena meski sudah mendapat persetujuan, CanSino masih harus memenuhi administrasi lainnya. Selain itu, penjualan vaksin ini juga tergantung dengan situasi Covid-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut. Bahkan, pihaknya juga harus mengetahui tingkat vaksinasi masyarakat di China.
Seperti yang diketahui, beberapa minggu ini angka Covid-19 di China terus meningkat. Pusat Teknologi Selatan, Shenzhen mengumumkan adanya karantina pada akhir pekan di beberapa kota pada Sabtu.
Sementara itu, kota Chengdu yang memiliki masyarakat kurang lebih 21 juta orang juga telah melakukan karantina sejak Kamis lalu. Oleh karena itu, pemerintah China saat ini terus mengupayakan agar angka Covid-19 di negaranya bisa menurun.
Baca Juga: Warga Inggris Baru Tiba dari Afrika Diidentifikasi Derita Cacar Monyet Varian Baru