Ahli Sebut Dapur Lebih Kotor daripada Dudukan Toilet, Begini 5 Cara Mengatasinya!

Minggu, 04 September 2022 | 15:16 WIB
Ahli Sebut Dapur Lebih Kotor daripada Dudukan Toilet, Begini 5 Cara Mengatasinya!
Ilustrasi dapur (pexels/Charlotte May)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dapur salah satu ruangan di rumah yang selalu digunakan dan lebih kotor dari yang dikira sebelumnya. Bahkan, lebih banyak kuman di dapur daripada di toilet.

Ruangan yang pans, lembap dan banyaknya makanan di dapur menciptakan lingkungan yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri salmonella, e. coli dan listeria.

Tapi, ahli mikrobiologi, Dr Jonathan Hughes mengatakan cukup mudah untuk menyingkirkan semua bakteri yang ada di toilet itu dengan pembersihan sederhana dan praktik makan yang baik.

"Permukaan dapur yang sering digunakan masak bisa menjadi rumah bagi sejumlah bakteri yang jauh lebih banyak daripada permukaan kamar mandi dan dudukan toilet," kata Dr Jonathan.

Baca Juga: Anak Baim Wong Demam Tinggi, Ini Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan Orangtua!

Anda bisa menerapkan aturan pemersihan ini pada permukaan yang sering terkontaminasi daging mentah, seperti talenan dan wastafel.

"Membersihkan dapur secara teratur ini bisa meminimalisir jumlah bakteri dan kuman yang berkembang biak di sana," ujarnya.

Ilustrasi dapur. (Dok: PGN)
Ilustrasi dapur. (Dok: PGN)

Meski begitu, selalu ada bakteri yang tersisa di dapur setelah Anda membersihkannya dengan baik dan benar. Tapi, bakteri yang tersisa mungkin tidak berbahaya bagi orang sehat dengan sistem kekebalan tubuh kuat.

Tapi, orangtua dan orang yang memiliki gangguan kekebalan harus berhati-hati dengan bakteri yang tersisa tersebut.

Berikut ini dilansir dari The Sun, cara mengurangi jumlah bakteri yang berkembang biak di dapur.

Baca Juga: Anak Zaskia Adya Mecca Batuk sampai Sesak Napas, Begini Cara Mengatasinya!

1. Jangan bawa smartphone ke dapur

Begitu banyak orang membawa smartphone mereka ke toilet dan menggunakannya di dapur. Dr Hughes menyarankan Anda untuk tidak membawa handphone ke dapur agar terbebas dari bakteri tersebut, yang bisa menyebabkan muntah, diare, dan mual pada beberapa orang.

2. Sediakan tempat khusus makanan berjamur

Jamur yang sering muncul pada makanan karena rusak dan dapat menghasilkan racun penyebab penyakit. Memotong jamur pada makanan seperti roti dan keju tidak cukup, karena mereka menghasilkan benang mikroskopis yang menyebar ke daerah sekitarnya. Sebaiknya buang saja.

Ilustrasi bakteri salmonella. (Pixabay)
Ilustrasi bakteri salmonella. (Pixabay)

3. Hindari kontaminasi silang

Membersihkan tangan Anda di antara pekerjaan dan sebelum makan akan menghentikan perkembangbiakan kuman. Dr Hughes mengatakan Anda harus memiliki talenan untuk daging dan sayuran yang berbeda.

Jika Anda memotong daging mentah yang terkontaminasi mikroba, seperti salmonella dan kemudian memotong sayuran untuk dimasak, ini bisa memicu kontaminasi silang.

4. Pakai kain pembersih daripada spons

Penyebab lain dengan tingkat tinggi pseudomonas aeruginosa adalah spons pembersih. Mops, spons, wastafel, handuk teh, dan tempat sampah adalah inang kuman terbesar.

Bila barang-barang ini dibiarkan dalam kondisi lembab dan hangat, ini akan menjadi lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan bakteri.

5. Pakai produk pembersih yang tepat

Air sabun panas sudah cukup untuk menjaga kebersihan dapur Anda. Anda dapat menggunakan disinfektan untuk membersihkan dapur.

Air panas dan bersih dengan sedikit cairan pembersih di dalamnya seharusnya cukup untuk menghilangkan kuman di dapur jika Anda rutin membersihkannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI