Suara.com - Olahraga lebih dari sekadar penurunan berat badan. Sebuah editorial baru dari tiga ahli jantung Amerika menunjukkan bahwa olahraga juga sangat bermanfaat bagi jantung maupun kesehatan secara keseluruhan, terlepas dari berat badan.
Mereka fokus pada penelitian yang terbit dalam International Journal of Obesity pada Agustus 2022 lalu, yang menemukan bahwa olahraga merupakan prediktor kesehatan jangka panjang yang jauh lebih baik daripada indeks massa tubuh (IMT) atau kandungan lemak dalam tubuh.
Penelitian menemukan bahwa peningkatan aktivitas fisik pada dasarnya dapat mencegah sebagian besar penyakit yang berisiko menyebabkan kematian, seperti penyakit jantung atau kanker, selama 12 tahun ke depan.
"Ini adalah temuan yang sepenuhnya konsisten... bahwa olahraga dikaitkan dengan manfaat terhadap kesehatan dengan tidak atau adanya penurunan berat badan," kata ahli jantung, dikutip Science Alert.
Baca Juga: Pakar Kesehatan Beberkan Strategi Ini untuk Menekan Pravalensi Perokok di Indonesia
Bahkan ketika penurunan berat badan tidak tercapai, tinjauan tahun 2021 menemukan bahwa olahraga dapat meningkatkan sebagian besar tanda risiko kardiometabolik yang terkait dengan obesitas.
"Temuan bahwa obesitas dan risiko kesehatan sangat berkurang ketika mengadopsi gaya hidup aktif secara fisik dan pola makan sehat, bahkan dengan penurunan berat badan minimal, (dapat) mendorong dan memberi pilihan tambahan untuk pengobatan obesitas," tulis para ahli.
Terlepas dari editorial ini, beberapa pakar kesehatan lainnya juga berpendapat bahwa jika seseorang cukup aktif berolahraga, mereka harus dianggap sehat terlepas dari berat badan orang tersebut.
Jadi, bila ingin merasa bugar dan sehat, Anda hanya perlu berolahraga secara rutin.
Baca Juga: 3 Manfaat Baik Buah Belimbing untuk Kesehatan Ibu Hamil