Benarkah Berhubungan Seks Bisa Tingkatkan Massa Otot? Ini Faktanya

Jum'at, 02 September 2022 | 21:05 WIB
Benarkah Berhubungan Seks Bisa Tingkatkan Massa Otot? Ini Faktanya
Berhubungan seks (Dok: Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berhubungan seks tidak hanya membantu mengatasi stres, tetapi juga manfaat kesehatan lainnya. Salah satunya yang belum diketahui orang adalah hubungan seks bisa membantu pembentukan massa otot.

Salah satu hubungan penting antara berhubungan seks dan pembentukan massa otot adalah status seng di dalam tubuh.

Setiap kali seorang pria mengalami orgasme ketika berhubungan seks, seng akan dilepaskan bersamaan dengan air mani.

Seng adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sperma. Saat kadarnya menurun, kondisi ini bisa menyebabkan ketidaksuburan.

Baca Juga: Kenali Cara Penanganan dan Gejala Cacar Monyet

Selain itu dilansir dari Body Building, seng juga memainkan peran kunci dalam perkembangan otot karena berkaitan erat dengan kadar testosteron total.

Ilustrasi Otot. (Pixabay)
Ilustrasi Otot. (Pixabay)

Saat kadar seng dalam tubuh rendah, ada kemungkinan besar dorongan seks Anda lebih rendah dan kesulitan menghasilkan lebih banyak massa otot tanpa lemak.

Karena seng hilang melalui orgasme dan rutin berhubungan seks tidak mengganti seng yang hilang, kemungkinan besar Anda akan mengalami kekurangan kadar seng dalam tubuh.

Guna mencegah hal ini terjadi, Anda perlu mempertahankan tingkat libido yang sehat untuk mendukung pertumbuhan massa otot. Anda juga bisa mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan tinggi seng, seperti tiram, kerang, bibit gandum, hati, kacang mete, kacang pinus dan kacang kemiri.

Berhubungan seks dan pembentukan massa otot juga berkaitan dengan tingkat kekuatan Anda. Jika diperhatikan, kebanyakn pria akan merasa sangat rileks dan ingin tidur setelah berhubungan seks.

Baca Juga: 31 Anak-Anak di Amerika Serikat Terinfeksi Cacar Monyet, Tertular dari Mana?

Pada titik ini, terjadi pelepasan oksitosin yang sangat tinggi di dalam tubuh. Hal ini berfungsi untuk membuat Anda rileks dan menyebabkan Anda merasa sedikit lebih lemah daripada sebelum berhubungan seks.

Namun, fase relaksasi ini tidak berlangsung lama dan Anda akan kembali ke tingkat hormon normal di dalam tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI