Suara.com - Air ketuban sangat penting bagi janin. Fungsi utamanya mulai dari menopang tumbuh kembang organ, penyalur nutrisi dari ibu ke janin, mencegah infeksi dari luar, dan masih banyak lagi.
Cairan bening itu ada di dalam selaput ketuban yang juga membungkus janin. Sehingga keberadaannya bisa melindungi janin dari benturan atau goncangan.
Selaput ketuban itu akan pecah sendiri bila janin sudah siap lahir, yaitu di atas usia kehamilan 38 minggu. Kemudian diikuti dengan tanda kelahiran, seperti ibu merasa kontraksi dan telah mulai pembukaan mulut rahim.
Risiko bisa terjadi bila ketuban pecah terlalu dini saat janin belum berusia 38 minggu. Ketika itu, biasanya kelahiran akan dipercepat dari hari perkiraan lahir (HPL), tergantung kondisi.
Baca Juga: Ria Ricis Lahirkan Anak Pertama Secara Sesar, Ini Beberapa Penyebab Dokter Lakukan Tindakan Tersebut
"Secara teori sebenarnya janin masih bisa bertahan kurang lebih 12 sampai 48 jam ketika ketubannya sudah pecah. Tapi ini bisa bervariasi tergantung bagaimana kondisi janin dan ibunya pada waktu itu," jelas dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Bila usia kehamilan di atas 37 minggu dan dianggap sudah matur atau matang, biasanya dokter memberikan dua pilihan. Pertama, bisa dilahirkan pada saat itu juga untuk mencegah komplikasi dan janin dianggap sudah siap lahir. Kedua, dokter bisa menunggu 12-24 jam setelah ketuban pecah.
"Ditunggu untuk bisa muncul kontraksi secara alami sehingga ibu melahirkan atau dibantu dengan induksi supaya kontraksinya muncul dan kemudian ibu melahirkan," jelasnya.
Apabila tidak langsung dilahirkan, pemantauan janin tetap dilakukan secara ketat. Janin akan diawasi detak jantungnya serta kondisi secara keseluruhan.
Tindakan berbeda bila ketuban pecah saat usia janin masih kurang dari 37 minggu. Dokter akan menyarankan agar ditunggu beberapa minggu lagi sampai janin dianggap sudah matang dan siap lahir.
Baca Juga: Air Ketuban Ria Ricis Sampai Habis sebelum Melahirkan, Apa Penyebabnya?
Dokter Jeffry menjelaskan, apabila dipaksa lahir secara prematur, risiko komplikasi yang bisa terjadi akan lebih banyak.
"Kalau dalam kondisi ini, ibu pasti harus rawat inap, dipantau secara ketat. Janin juga dipantau tanda-tanda infeksinya, karena fungsi ketuban salah satunya melindungi dari kuman, bakteri. Ketika dia sudah pecah ada celah untuk kuman dan bakteri bisa masuk," paparnya.
Ibu bisa merasakan pecahnya selaput ketuban itu bila tiba-tiba ada cairan keluar dari vagina. Dokter Jeffry menyarankan, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah cairan tersebut memang air ketuban. Karena bisa jadi cairan biasa dari vagina atau bahkan urine.