2. Penyakit Peyronie
Kelainan penis penyakit peyronie juga kerap ditemui, terjadi karena pembentukan jaringan parut di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung dan nyeri pada saat ereksi.
Penyebabnya adalah cedera pada penis dan diperparah dengan adanya riwayat keluarga, riwayat merokok, atau penyakit kencing manis.
Gejalanya berupa terabanya jaringan parut atau seperti bekas luka di bawah kulit penis, penis melengkung ke sisi tertentu, gangguan ereksi, pemendekan penis, nyeri, dan perubahan bentuk penis.
Dokter yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur ini menambahkan, pada kondisi yang sudah parah, diperlukan pembedahan guna mengurangi kelengkungan penis dengan cara dijahit (plikasi), membuang jaringan parut, atau pemasangan prostesis penis.
Tindakan bedah umumnya dilakukan pada kondisi penyakit yang sudah stabil atau sudah tidak bertambah parah dalam jangka waktu minimal 3 bulan.
3. Kurvatura Penis Kongenital
Kelainan penis ini dalam bahasa medis juga disebut dengan chordee, merupakan kelainan yang umumnya terjadi, yang mana bentuk penis melengkung sejak lahir.
Berbeda dengan Penyakit Peyronie, pada kelainan ini tidak ditemukan adanya jaringan parut, dimana penyebabnya adalah kelainan pembentukan penis pada saat di kandungan.
Baca Juga: Hits Health: Mengenal Flu Tomat, Kapan Penis Berhenti Tumbuh
Pembedahan hanya dilakukan pada kondisi chordee yang cukup parah dengan cara membuat insisi atau penyayatan kulit.dan penjahitan pada sudut yang lebih besar atau hanya penjahitan saja.