Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua Jika Anaknya Melakukan Perundungan?

Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:14 WIB
Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua Jika Anaknya Melakukan Perundungan?
ilustrasi Bullying pada anak. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perundungan atau bullying bisa terjadi di kelompok mana pun baik orangtua dan anak-anak. Tidak hanya menjadi korban, anak juga bisa menjadi pelaku bullying.

Bila sudah begitu, orangtua yang mengetahui kalau anaknya menjadi pelaku bullying sebaiknya bersikap sabar.

Psikolog Tiga Generasi Putu Andani, M. Psi menyarankan orangtua untuk mendengarkan 'alasan' mengapa anak sampai merundung temannya.

"Sama seperti tantrum, kita dengarkan dulu sebenarnya kenapa. Itu gak mudah, anak gak akan langsung ngomong, jadi memang pendekatannya pelan-pelan dan gak bisa sekali anak langsung bilang," kata Putu ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dibully Gegara Kasus Orang Tuanya, Kak Seto Janji Kembalikan Rasa Percaya Diri Anak-anak Ferdy Sambo

Ia menambahkan, anak pasti butuh waktu untuk mengungkapkan alasan dirinya lakukan perundungan.

Bila orangtua tidak juga bisa membuat anak bercerita, Putu menyarankan agar meminta tolong kepada pihak lain yang sekiranya bisa membuat anak nyaman. Misalnya, guru ataupun anggota keluarga yang lain.

"Yang gak bisa kita lakukan langsung adalah menyalahkan anak. Karena gimana pun perilaku anak adalah cerminan dari apa yang ingin dia komunikasikan," ujarnya.

Menurut Putu, anak yang jadi pelaku bullying biasanya memiliki masalah internal, entah itu terkait hubungannya dengan orangtua atau pun masalah lain.

Masalahnya, anak belum punya kemampuan untuk mengendalikan emosinya. Bahkan anak cenderung menyerap apa pun dari lingkungannya.

Baca Juga: Bantah Pansos karena Urus Anak-anak Ferdy Sambo, Kak Seto: Mau Anak Jenderal, Anak Gelandangan, Semua Sama!

"Ketika dia tahu kalau marah itu pukul teman, artinya ada sesuatu yang dia pelajari di lingkungan seperti itu. Mungkin mereka pernah lihat sesuatu kalau marah langsung dilampiaskan ke orang lain, karena bagaimana pun itu terekam di memori anak," jelasnya.

Ada banyak faktor yang bisa memicu anak jadi pelaku bullying, tidak hanya karena pola asuh. Putu mengatakan, tontonan yang dikonsumsi anak juga bisa jadi pemicunya.

Tetapi, anak yang kurang dapat perhatian dari orangtuanya memang rentan mejadi pelaku bullying. Sebab, anak merasa kurang didengar, dilihat, dan dipahami oleh orangtuanya.

"Kalau anak merasa tidak didengar, tidak dilihat, tidak dipahami, anak akan mencoba mengomunikasikan bahwa itu kurang yang bagian itu. Jadi dengan mem-bully orang lain sebagai tanda diperhatikan atau dia merasa kesal tapi enggak punya skill untuk manage emosi," kata Putu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI