Suara.com - Seorang bayi 18 bulan meninggal dunia karena kelaparan. Semasa hidupnya, sang ibu hanya memberinya makan buah dan sayuran mentah, selain ASI.
Karena meninggalnya si bayi akibat kelaparan, ibunya yang bernama Sheila O'Leary dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Berdasarkan laporan polisi yang dilansir dari New York Post, bayi 18 bulan yang meninggal dunia akibat kelaparan itu memiliki berat 7 kg setara dengan bayi usia 7 bulan.
Hasil otopsi juga mengungkapkan bahwa bayi bernama Ezra O'Leary itu meninggal dunia karena komplikasi kekurangan gizi atau malnutrisi.
Baca Juga: Badan POM Ungkap Potensi Vaksin Cacar untuk Cegah Penularan Penyakit Cacar Monyet
"Anak ini tidak makan. Dia mati kelaparan selam 18 bulan," kata Francine Donnorummo, kepala unit korban khusus di Kantor Kejaksaan Negeri Lee County.
Dilansir dari Reliefweb, malnutrisi atau kekurangan gizi sangat membahayakan kehidupan dan masa depan anak-anak.
Malnutrisi bisa menyebabkan marasmus, yang merupakan bentuk malnutrisi parah. Marasmus adalah kekurangan protein dan asupan energi secara keseluruhan. Orang dengan marasmus akan memiliki sedikit otot atau lemak di tubuhnya.
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi harus mendapatkan perawatan tepat waktu untuk menyelamatkan nyawanya. Karena, malnutrisi yang tidak diobati dengan benar bisa menyebabkan kematian, pertumbuhan tertunda dan gangguan perkembangan otak pada anak.
Gangguan perkembangan otak ini bisa berdampak pada kapasitasnya untuk belajar dan kinerja sekolah, serta partisipasinya dalam lingkungan sosial.
Anak-anak yang kekurangan gizi juga menjadi lebih rentan terhadap penyakit masa kanak-kanak, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut dan dapat tumbuh bergantung pada perawatan kesehatan seumur hidup.
Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa gejala kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.
- Penurunan berat badan
- Kurangnya nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
- Kelelahan dan lekas marah
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Selalu merasa kedinginan
- Depresi
- Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
- Berisiko sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Waktu penyembuhan luka lebih lama