Suara.com - Saat proses rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, raut wajah Ferdy Sambo (FS) dan istrinya Putri Candrawathi jadi sorotan masyarakat Indonesia, termasuk pakar ekspresi wajah.
Berbeda dibanding sikapnya yang santai saat menjalani persidangan, pakar ekspresi wajah Kirdi Putra justru melihat ada gambaran perasaan murung dalam wajah Ferdy Sambo.
Dibanding kebanyakan tersangka pembunuhan yang cenderung menunduk saat rekonstruksi, menurut Kirdi bahasa tubuh lelaki kelahiran Barru itu menunjukan ketegaran.
"Ketegaran coba ditampilkan sejak awal rekonstruksi dengan tidak menunduk," ujar Kirdi saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: VIDEO Bharada E Tutup Mata saat Rekonstruksi Penembakan Brigadir J Disorot: Gak Tega Lihatnya
Adapun gambaran wajah murung terlihat dari garis mata dan kerutan ekspresi bibir yang terlukis di wajahnya saat menjalani rekonstruksi di kediamannya di di kawasan Duren Tiga, Jakarta.
"Jika dilihat dari alis dan ujung bibirnya yang sedikit turun, FS ini bisa dibilang dalam keadaan murung," kata Kirdi.
Sayangnya, lantaran wajah Putri Candrawathi (PC) yang tertutup masker yang rambut, Kirdi tidak bisa menganalisis dan membaca lebih jauh ekspresi ibu tiga anak itu.
"Bu PC ini nggak begitu keliatan karena pakai masker dan rambutnya agak ke depan. Jadi gak ada data yang saya bisa gunakan untuk bu PC," katanya.
"Saya liat dari video yang ada saya gak bisa liat matanya ibu PC, nggak jelas buat saya matanya. Jadi saya gak berani berkomentar di bagian itu," sambungnya lagi.
Ekspresi ini sangat berbeda dibanding dengan gesturnya saat menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) beberapa waktu lalu, yang menurut Kirdi menyiratkan sikap santai dan tenang.
"Kita harus ada pembandingnya. Pembandingnya salah satunya ketika dia di awal-awal pemeriksaan dia tegang, ngomong lugas. Sementara yang ini (sidang etik) posisi badannya lebih nyender, ketika bicara otot-otot wajahnya juga santai," papar Kirdi Putra beberapa waktu lalu.