Kemoterapi dan Imunoterapi Lebih Unggul Mana untuk Pengobatan Kanker?

Rabu, 31 Agustus 2022 | 09:56 WIB
Kemoterapi dan Imunoterapi Lebih Unggul Mana untuk Pengobatan Kanker?
Ilustrasi kanker (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umumnya sebagian besar orang menganggap kemoterapi jadi pengobatan utama kanker paru, padahal kini ada teknologi pengobatan kanker imunoterapi yang disebut lebih efektif.

Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik dr. Andhika Rachman mengatakan pengobatan imunoterapi disebut lebih unggul dari kemoterapi karena tidak memiliki efek samping.

Seperti diketahui, kemoterapi memang efektif mencegah pertumbuhan sel kanker, tapi dampaknya menimbulkan efek yang sistemik yaitu sekaligus menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel baru.

Inilah sebabnya beberapa pasien setelah kemoterapi mengalami kerontokan rambut, muntah, hingga mengalami penurunan berat badan.

Baca Juga: Cegah Rambut Rontok Akibat Kemoterapi, Pasien Kanker di Argentina Ini Buat Topi Pendingin

ilustrasi kanker payudara. (Pexels.com)
ilustrasi kanker payudara. (Pexels.com)

"Obat kemoterapi efek toksisitasnya jauh lebih besar dan sistemik jadi kena ke seluruh badan, efek bagusnya menurunkan laju pertumbuhan kanker, tapi efeknya menurunkan laju pertumbuhan sel sehat," ujar Dr. Andika dalam acara diskusi Selasa, (20/8/2022).

Sehingga cara kerja kemoterapi dari bekerja dari luar sel, sedangkan imunoterapi bekerja dari dalam sel karena bekerja dengan cara mengarahkan sel kekebalan tubuh berubah menjadi pasukan sel-T yang menyasar langsung untuk membunuh sel kanker.

Bahkan lantaran bekerja dari dalam, imunoterapi memiliki strategi khusus untuk menghancurkan sel kanker.

Imunoterapi yang sudah tersedia di Indonesia, yakni imunoterapi PD-1, yang disebut memiliki cara kerja seperti pos keamanan. Pos keamanan PD-1 ini lalu dibubarkan, sehingga sel kanker tidak bisa menyamar.

Ilustrasi Kanker (Pexels.com/Anna Tarazevich)
Ilustrasi Kanker (Pexels.com/Anna Tarazevich)

"Selanjutnya sel imun akan menerima arahan untuk menghancurkan sel kanker," terang Dr. Andika.

Baca Juga: Pengobatan Kanker Paru-paru Bukan Cuma Kemoterapi, Ada Solusi Lain dan Begini Penjelasannya

Dibandingkan kemoterapi, imunoterapi PD-1 mampu mengurangi risiko kematian hingga 38 persen. Ditambah imunoterapi mampu memberikan harapan hidup lebih lama bagi penyintas kanker paru.

Meski begitu, dokter tetap bisa memberikan terapi pengobatan kanker kombinasi antara kemoterapi dan imunoterapi. Tapi khusus untuk imunoterapi membutuhkan waktu 1 jam saat tindakan dilakukan.

Untuk imunoterapi hampir bisa digunakan untuk semua jenis kanker dan usia, bisa dilakukan setiap 3 minggu sekali atau dalam satu tahun diberikan selama 22 kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI