Suara.com - Seorang wanita dijatuhi hukuman atas kasus pembunuhan, setelah menyebabkan anak laki-lakinya yang masih berusia 18 bulan meninggal dunia akibat kelaparan. Ia hanya memberi anaknya makan buah dan sayuran mentah.
Wanita bernama Sheila O'Leary yang juga seorang vegan itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, setelah sidangnya ditunda sebanyak 4 kali. Kasusnya yang menyebabkan anaknya meninggal akibat kelaparan dimasukkan dalam kategori pembunuhan tingkat pertama.
Tak hanya itu, Sheila juga dijatuhi hukuman 30 tahun penjara atas pelecehan anak dan pembunuhan anak, serta tambahan hukuman 5 tahun penjara akibat penelantaran anak yang semuanya dilakukan bersamaan.
Hakim Bruce Kyle pun meminta Sheila untuk tidak melakukan kontak dengan anak-anaknya yang masih hidup.
Baca Juga: Badan POM Ungkap Potensi Vaksin Cacar untuk Cegah Penularan Penyakit Cacar Monyet
Tetapi, pengacara Sheila menyampaikan bahwa pihak kliennya akan mencoba mengajukan banding atas hukuman tersebut.
Sementara itu, suami Sheila, Ryan O'Leary juga sedang menunggu jadwal sidang untuk kasus yang sama.
Bahkan, Ryan mendapatkan tuduhan tambahan mengenai serangan seksual terhadap anak di bawah usia 12 tahun, perilaku cabul dan mesum pada korban di bawah usia 12 tahun yang diajukan oleh ayahnya sendiri.
Penyidik memberikan keterangan bahwa Sheila dan Ryan adalah pasangan vegan yang hanya makan buah dan sayuran mentah. Hal ini diterapkan pada anaknya, meskipun Sheila masih tetap memberikan ASI.
Karena hanya makan buah dan sayuran mentah semasa hidup, anak laki-lakinya usia 18 bulan yang meninggal itu memiliki berat 7 kg setara dengan bayi usia 7 bulan.
Hasil otopsi menemukan anak laki-laki itu meninggal dunia karena komplikasi kekurangan gizi.
"Anak ini tidak makan. DIa mati kelaparan selama 18 bulan," kata Francine Donnorummo, kepala unit korban khusus di Kantor Kejaksaan Negeri Lee County dikutip dari New York Post.
Penyidik juga menyampaikan bahwa Sheila dan Ryan masih memiliki dua anak lainnya, yang berusia 3 dan 5 tahun dengan kondisi kekurangan gizi.
Ada pula anak keempat yang berusia 11 tahun telah dikembalikan ke ayah kandungnya, karena mengalami malnutrisi setelah diasuh mereka.