Suara.com - Angka penularan Covid-19 di Shenzhen, Cina masih tinggi. Pada Senin (29/9/2022), pihak berwenang memutuskan menutup pasar elektronik terbesar Huaqiangbei serta menangguhkan layanan di 24 stasiun kereta bawah tanah.
Dikatakan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi angka Covid-19 yang masih tinggi di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Melansir laman Channel News Asia, Pasar Elektronik Huaqiangbei ini akan ditutup hingga 2 September mendatang. Padahal, wilayah ini terbilang cukup luas. Di dalamnya terdapat ribuan kios penjual microchip, suku cadang telepon, dan berbagai barang lainnya.
Untuk layanan kereta bawah tanah, dari informasi media setempat mengabarkan jika resmi ditutup termasuk di distrik pusat Futian dan Luohu. Bahkan di Futian, pemerintah juga mengumumkan, tempat hiburan termasuk bioskop, bar, dan taman akan ditutup dan larangan acara publik hingga 2 September.
Baca Juga: Penularan Covid di Sydney Tembus 20 Ribu, Pesta Kembang Api Tetap Digelar
Adanya penutupan ini dinilai merugikan para pedagang. Apalagi, sebelum pandemi, Huaqiangbei sangat ramai dipadati pengusaha asing yang mencari komponen. Namun, karena Covid-19 melanda membuat kerugian yang cukup besar.
Tes Covid-19 di Cina sendiri sudah menjadi rutinitas yang dilakukan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Komisi Kesehatan Nasional Cina juga melaporkan 1.696 infeksi COVID-19 baru pada 28 Agustus. Tercatat sebanyak 352 di antaranya bergejala dan 1.344 tidak menunjukkan gejala.