Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengungkap dua jenis vaksin cacar (smallpox) yang digunakan di Indonesia berpotensi mencegah penularan penyakit cacar monyet (monkeypox).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IX hari ini, Selasa (30/8/2022), Kepala Badan POM Penny K. Lukito menjelaskan bahwa penggunaannya masih dalam tahap uji klinik.
"Vaksin Monkeypox yang kini tersedia secara internasional adalah vaksin Jynneos dan Smallpox dan bisa digunakan, tapi melalui expanded access uji klinik," katanya seperti dikutip dari ANTARA.
Vaksin Jynneos untuk usia dewasa telah memperoleh persetujuan penggunaan darurat (EUA) oleh Food and Drug Administration (US-FDA) pada 2019, Europen Mefivines Agency (EMA) pada 22 Juli 2022, Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia pada 5 Agustus 2022, dan Health Canada pada 12 November 2020.
Baca Juga: Percepat Produksi Minyak Makan Merah, KemenKopUKM Gandeng BPOM dan BSN
Sedangkan vaksin Smallpox terdiri atas Dryvax sebagai generasi pertama, ACAM1000 dan ACAM2000 sebagai generasi kedua.
Pada generasi ketiga vaksin Smallpox terdiri atas Modified vaccinia Ankara produksi Bavarian Nordic (MVA-BN) dengan merek dagang Imvanex di Eropa, Imvamune di Kanada, dan Jynneos di Amerika Serikat.
Jepang juga memproduksi vaksin Smallpox generasi ketiga dengan nama LC16m8 produksi Kaketsuken.
"Meskipun sudah ada efektivitas vaksin Smallpox sebesar 85 persen terhadap Monkepox aksesnya bisa dilakukan melalui expanded access uji klinik," katanya.
Penny mengatakan vaksin Monkeypox dan Smallpox hingga saat ini belum terdaftar di Indonesia. Vaksin cacar yang tersedia di Indonesia adalah jenis varicella (chickenpox) untuk cacar air.
Baca Juga: Menkop Teten Masduki Targetkan Pabrik Minyak Makan Merah Sudah Terbangun Oktober 2022
"BPOM bisa berikan akses terhadap berbagai alternatif untuk percepatan aksesnya apabila akan diadakan kedua vaksin tersebut di Indonesia," tambahnya lagi.
Penny mengatakan obat untuk pasien Monkeypox yang tersedia secara global saat ini bernama Tecovirimat yang dikembangkan dan digunakan untuk pengobatan Smallpox.
Obat tersebut telah disetujui oleh EMA untuk Monkeypox berdasarkan data studi-studi di hewan dan manusia. Tapi, US-FDA belum memberikan persetujuan Tecovirimat untuk Monkeypox meski digunakan di Amerika Serikat melalui mekanisme expanded access uji klinik.