Suara.com - Lahir pada 9 Februari 1973, Irjen Ferdy Sambo otak pembunuhan Brigadir Yosua ternyata memiliki zodiak Aquarius. Apa saja sifat buruk yang dimilikinya?
Dikutip dari Zeenews, pakar zodiak Diyansi Sharma mengungkap bahwa Aquarius secara umum memiliki pikiran yang terbuka, namun tertutup dari orang lain. Mereka juga sulit membuka diri, tapi akan memberikan kepercayaan penuh jika sudah memercayai orang lain.
Sifat buruk yang paling menonjol dari zodiak Aquarius adalah kemarahannya bisa sangat mengerikan. Ketika marah, ucapan dan tingkah lakunya bisa membuat orang ketakutan.
Ia akan memberi ganjaran setimpal kepada orang yang sudah melukai atau mencelakainya.
Baca Juga: Rekonstruksi 7 Jam Lebih Pembunuhan Brigadir J, Ini Runtutan Peristiwa di 2 Lokasi
"Jangan pernah dengan sengaja membuat mereka marah, karena dampaknya akan sangat mengerikan!" ungkap Sharma.
Zodiak Aquarius seperti Irjen Ferdy Sambo juga diketahui mudah memberontak dan melanggar perintah, jika merasa tak sesuai dengan apa yang diyakininya. Ia tidak bisa mendengar kata 'tidak' dan 'tidak boleh' yang membuatnya rentan terlibat masalah.
Sharma juga menyebut jika zodiak Aquarius menginginkan sesuatu, ia harus mendapatkannya sesegera mungkin. Menunggu bukanlah kemampuan yang dimilikinya.
"Aquarius tidak akan menunggu hingga sesuatu terjadi. Mereka tidak sabar dan cenderung tergesa-gesa," tuturnya.
Ekspresi Ferdy Sambo di Persidangan Jadi Sorotan
Sebelumnya, Pakar Ekspresi, Kirdi Putra menyoroti sikap dan ekspresi Irjen Ferdy Sambo yang sangat santai dan tenang saat menjalani persidangan.
Ekspresi dan sikap Irjen Ferdy Sambo ini menimbulkan pertanyaan besar bagi Kirdi, alasan tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu bisa bersikap santai dalam persidangan.
"Apa yang membuat dia bisa sesantai itu? Padahal ini yang menyidang atasannya yang lebih tinggi posisinya," ujar Kirdi saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.
Menurut Kirdi bahasa tubuh tidaklah bisa berdiri sendiri, tapi ada berbagai data ekspresi dan bahasa tubuh yang mendukungnya.
Sikap santai ini berhasil disimpulkan Kirdi dengan melihat perbandingan di sidang-sidang awal pemeriksaan lelaki kelahiran Barru itu yang sangat terlihat tegang.
"Kita harus ada pembandingnya. Pembandingnya salah satunya ketika dia di awal-awal pemeriksaan dia tegang, ngomong lugas. Sementara yang ini posisi badannya lebih nyender, ketika bicara otot-otot wajahnya juga santai," papar Kirdi.