Wagub Jabar Sebut Poligami Bisa Cegah HIV/AIDS, Prof Zubairi Angkat Suara!

Selasa, 30 Agustus 2022 | 18:54 WIB
Wagub Jabar Sebut Poligami Bisa Cegah HIV/AIDS, Prof Zubairi Angkat Suara!
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (12/6/2022) malam. [Suara.com/Stefanus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, solusi untuk mencegah HIV/AIDS yaitu dengan melakukan poligami. Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu heboh terkait data sebanyak 414 mahasiswa di Bandung positif HIV/AIDS.

Melihat pernyataan Wagub Jabar, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Hematologi-Onkologi (kanker) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan poligami bukanlah sebuah cara yang tepat untuk menangani HIV/AIDS.

Menurut Prof. Zubairi, jika poligami tetapi masih tidak setia dan melakukan aktivitas seksual secara bebas atau narkotika, kemungkinan penularannya juga masih terbilang tinggi. Oleh karena itu, menurutnya, hal ini tergantung dengan orang tersebut.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban. (Tangkap Layar)
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban. (Tangkap Layar)

“Poligami kalau semuanya setia pada pasangan jadi tidak tertular. Bahkan kalau monogami tetapi setia juga akan meminimalisir penularan, jadi selagi tidak berganti-ganti pasangan masalah,” ucap Prof. Zubairi saat ditemui di Gedung PB IDI, Dr R Soeharto, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: ROUNDUP: Kontroversi Wagub Jabar Sarankan Pria Poligami Hindari Penularan HIV AIDS karena Seks Bebas

Prof. Zubairi juga menuturkan, untuk prinsip penularan HIV/AIDS, terjadi karena adanya aktivitas seksual dengan pasangan yang berbeda-beda. Dengan berganti-ganti pasangan akan membuat seseorang menjadi tertular. Oleh sebab itu, selagi setia dengan pasangan akan meminimalisir penularan.

“Kalau saya menikah dengan perempuan tidak berganti-ganti pasangan maka resikonya sangat kecil,” sambungnya.

Selain aktivitas seksual, Prof. Zubairi juga menuturkan, penularan HIV/AIDS juga bisa terjadi karena  penggunaan narkoba, transfusi darah, suntikan jarum, serta infeksi dari ibu ke bayi.

Ilustrasi cara penularan HIV AIDS. (Unsplash/ Ben Hershey)
Ilustrasi cara penularan HIV AIDS. (Unsplash/ Ben Hershey)

“Ada prinsipnya penularan HIV AIDS  terjadi karena seksual, narkoba, ibu yang terinfeksi ke bayinya, transfusi darah semua darah kemudian tenaga kesehatan dari suntikan jarum,” jelas Prof. Zubairi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengaku tidak setuju dengan saran Wagub. Melalui akun twitter pribadinya, Ridwan Kamil menuturkan, jika Pemprov Jabar saat ini lebih memfokuskan untuk penanggulangan HIV/AIDS kepada masyarakat di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Solusi Wagub Jabar Soal Fenomena Banyak IRT Tertular HIV/AIDS: Poligami, Agama Beri Lampu Hijau Asal Adil

“Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat. Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat,” tulisnya.

Tidak hanya itu, Ridwan juga mengoreksi 414 mahasiswa yang terinfeksi HIV/AIDS bukan hanya terjadi pada tahun ini. Namun, 414 itu merupakan data akumulasi jumlah mahasiswa yang positif HIV/AIDS sejak 30 tahun.

“414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun,” jelas Ridwan Kamil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI