Suara.com - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, mengatakan 95 persen kanker paru diderita lelaki perokok dan mirisnya sebagian besar ditemukan dalam kondisi stadium lanjut alias kanker stadium akhir.
Inilah sebabnya Prof. Aru mengatakan pentingnya deteksi dini kanker paru, karena kanker bisa disembuhkan dan peluang hidup meningkat jika ditemukan pada stadium awal.
Tak main-main 60 persen kasus kanker paru di Indonesia dalam kondisi stadium lanjut atau stadium akhir, karena memiliki gejala serupa dengan TBC, pneumonia dan penyakit pernapasan lainnya.
"Akibat lingkungan serta gaya hidup, dan kebiasaan merokok -dalam hal ini Indonesia menempati posisi nomor satu dalam jumlah perokok laki dewasa di dunia, serta polusi sekitar yang tinggi," ujar Prof. Aru dalam acara diskusi YKI dan MSD (Merck Sharp & Dohme), Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Ungkap Cara dan Takaran Tepat Konsumsi Madu Pasien Diabetes
Mirisnya menurut data Globocan 2018, di saat angka kasus kematian kanker paru di Asia turun 3 persen, justru di Indonesia alami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan demikian penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko, gejala, dan perawatan yang tersedia termasuk perawatan inovatif terkini sebagai harapan baru bagi pengobatan kanker paru," tutur Prof. Aru.
Fakta serupa juga disampaikan Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematokogi Onkologi Medik Dr. Andhika Rachman, yang menjelaskan 90 persen dari kasus kanker paru pada lelaki dan 80 pesen pada perempuan datang dari sejarah merokok atau perokok pasif.
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian 2019 pada tikus oleh National Institute of Health, USA. Ditemukan tikus yang diberikan uap nikotin selama 54 minggu, 22,5 persen terkena kanker paru.
Ada juga 57,5 persen tikus tampak mengalami lesi pra kanker di bagian kandung kemih.
Sehingga solusi untuk menurunkan risiko kematian kanker paru, yaitu dengan memperhatikan gejala awal untuk cepat mendapatkan diagnosis, dan segera dapat pengobatan yang tepat.
“Jika kanker paru ditemui pada stadium awal, harapan hidup pasien lima tahunan akan lebih tinggi,” jelas Dr. Andhika.
Adapun gejala awal kanker paru dapat berupa batuk terus-menerus, nyeri dada yang memburuk bersama pernapasan dalam, batuk, atau tertawa, suara serak atau sesak napas, penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan.
Batuk darah juga jadi salah satu tanda yang harus sangat diwaspadai, akibat adanya pembuluh darah yang pecah.
"Atau bisa jiga dahak yang berwarna karat, mudah lelah, infeksi persisten, seperti bronkitis dan pneumonia," tutup Dr. Andhika.