Wajib Tahu! Ini Cara Penularan Cacar Monyet Selain Kontak Dekat

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2022 | 14:05 WIB
Wajib Tahu! Ini Cara Penularan Cacar Monyet Selain Kontak Dekat
Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia telah mengonfirmasi satu kasus cacar monyet beberapa waktu lalu. Temuan ini membuat kekhawatiran masyarakat meningkat. 

Seperti diketahui, penyakit infeksi yang pertama kali ditemukan pada manusia di Afrika pada tahun 1970 ini disebabkan oleh virus monkeypox, yang masih satu keluarga dengan virus variola yang menyebabkan penyakit cacar dan virus vaccinia yang dipakai dalam vaksin cacar.  

“Monkeypox awalnya ditularkan ke manusia melalui hewan sejenis monyet, tikus, hamster, dan tupai yang berasal dari Afrika,” ujar Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr. Johan Indra, dalam keterangannya, Selasa, (30/8/2022). 

Ia menjelaskan, bahwa penyakit ini menular melalui cairan tubuh, misalnya melalui kontak dengan luka, gigitan, atau dengan memakan daging hewan yang dimasak dengan tidak benar. Namun, penyakit ini juga menular dari manusia ke manusia, dengan berbagai cara penularan.

Baca Juga: Pengelola Pusat Perbelanjaan akan Terapkan Aturan Antisipasi Cacar Monyet

Lesi cacar monyet. (Elements Envato)
Lesi cacar monyet. (Elements Envato)

“Kontak langsung seperti bersentuhan dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, misalnya cairan luka, juga melalui droplet (percikan air liur) yang mirip dengan cara penularan covid19. Dapat juga tertular melalui kontak tidak langsung seperti menggunakan atau bersentuhan dengan barang yang terkontaminasi virus,” ungkap dr. Johan.

“Virus ini juga dapat menular dari ibu ke janin yang dikandung melalui plasenta,” tambahnya.

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar namun lebih ringan, berupa sakit kepala, demam, nyeri otot, lemah, lesu, letih, serta timbul benjolan di leher, ketiak, dan di lipat paha yang terjadi karena pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi itu muncul antara 5-21 hari setelah penderita terpapar virus. 

“Gejala awal ini bisa disertai atau diikuti dengan gejala pada kulit berupa ruam, yang diawali dengan bintik atau bercak merah, kemudian mengalami penonjolan yang disebut papula. Lalu, tonjolan ini berisi cairan jernih seperti lepuh yang berangsur-angsur menjadi keruh karena berisi nanah yang kemudian akan pecah dan menjadi keropeng atau krusta,” jelas dr. Johan.

Sejak awal gejala timbul hingga gejala pada kulit sembuh dan keropeng hilang, membutuhkan waktu tiga hingga empat minggu. Selama gejala belum sembuh dan masih terdapat keropeng, penderita cacar monyet dapat menularkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Bisakah Udara Jadi Medium Penyebaran Cacar Monyet? Simak Penjelasan Ilmiahnya

Dokter Johan menekankan, orang yang memiliki gejala seperti monkeypox harus segera diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan penyakitnya. Sebab, diagnosis monkeypox ditentukan melalui penemuan virus dari pemeriksaan sampel. 

“Sampel diambil dari ruam kulit penderita, lalu dilakukan pemeriksaan PCR untuk menemukan materi genetik virus Monkeypox. Jika diagnosis monkeypox terkonfirmasi maka penderita harus diisolasi, bisa secara mandiri atau di rumah sakit, bergantung pada keparahan penyakit, kerentanan, dan kemampuan,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI