Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat tidak lagi membagikan alat tes Covid-19 mandiri kepada masyarakat secara gratis.
Hal ini berkaitan dengan dana penanganan pandemi yang menipis, serta persiapan lonjakan kasus berikutnya yang diprediksi terjadi di musim gugur.
Pembagian paket gratis, yang meliputi alat tes yang dikirim tanpa dipungut biaya ke alamat penerima yang mengajukan permintaan di situs covidtests.gov, akan berakhir pekan ini menurut pengumuman di situs web tersebut.
"Jika Kongres menyediakan dana, kami akan segera melanjutkan distribusi alat tes gratis melalui covidtests.gov," kata sumber itu kepada NBC News. "Sampai saat itu tiba, kami yakin menyimpan sisa alat tes yang ada untuk didistribusikan di lain waktu pada tahun ini adalah jalan terbaik," dilansir ANTARA.
Baca Juga: Cacar Monyet Sudah di Jakarta, Apakah Harus 'Siaga 1' Seperti COVID-19? Kenali Gejalanya
"Kami sudah memperingatkan bahwa kelambanan kongres akan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diterima serta mengancam kesiapan dan respons COVID-19 kita secara keseluruhan, dan bahwa konsekuensinya kemungkinan bisa memburuk dari waktu ke waktu," tambahnya lagi.
Update Covid 19 Global
Angka Covid 19 di Shenzhen, Cina masih tinggi. Pada Senin (29/9/2022) kemarin, pihak berwenang menutup pasar elektronik terbesar Huaqiangbei serta menangguhkan layanan di 24 stasiun kereta bawah tanah.
Dikatakan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi angka Covid 19 yang masih tinggi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Seperti yang diketahui, tidak hanya di Cina, beberapa negara lain juga hingga saat ini masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Worldometers Selasa pagi, hingga saat ini total kasus Covid 19 sendiri tercatat sebanyak 606,1 juta. Sementara itu, dalam satu hari kemarin, tercatat kenaikan kasus sebanyak 342,1 ribu dengan angka tertinggi pada negara Jepang yaitu 153 ribu.
Baca Juga: Sebut Seluruh Indonesia PPKM Level 1, Mendagri Tito Karnavian Ungkap Terima Kasih
Untuk total angka kematian hingga saat ini telah mencapai angka 6,4 juta. Bahkan, dalam satu hari kemarin sendiri tercatat kematian sebanyak 888. Sementara untuk jumlah pasien yang telah sembuh tercatat 581,7 juta dengan 644 ribu penambahan dalam satu hari kemarin.