Fobia Muntah, Wanita Ini Sampai Tak Mau Menemani Putrinya yang Sakit selama Seminggu

Selasa, 30 Agustus 2022 | 12:20 WIB
Fobia Muntah, Wanita Ini Sampai Tak Mau Menemani Putrinya yang Sakit selama Seminggu
Ilustrasi Wanita Fobia (Pixabay/xusenru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fobia dapat dimiliki siapa saja dan bentuknya bisa apa saja. Seorang wanita bernama Maddie Blockley (28) didiagnosis menderita emetophobia, ketakutan ekstrem akan muntah.

Selain muntah, Blockley yang bekerja sebagai perawatan kecehatan mental ini juga fobia sakit.

Saking takutnya, ia sampai tidak bisa tahan berpegangan tangan dengan putrinya, Amelie Smout (3), saat jatuh sakit selama satu minggu.

"Aku tidak bisa memegang tangannya atau berada di satu kamar bersamanya dalam waktu lama. Aku merasa tidak enak ketika dia berkata, 'Apakah Ibu tidak mencintaiku lagi karena aku sakit?'," kisah Blockley.

Baca Juga: 14 Petugas Pemadam Kebakaran Dilarikan ke Rumah Sakit saat Padamkan Api Bangunan Mangkrak RS Untan

Blockley sadar akan ketakutannya dengan sakit, tetapi ia tidak mengetahui namanya hingga didiagnosis pada Mei 2019.

Ilusrasi fobia (Shutterstock)

"Sejak mengetahui aku menderita emetofobia, itu membantuku untuk mulai mengelola dan mencari cara agar dapat mengatasinya," kata Blockley, dikutip dari New York Post.

Ia mengaku sudah memulai menunjukkan tanda fobis sejak kecil, tetapi memburuk ketika mengalami keracunan makanan pada usia 9 tahun dan dirawat di rumah sakut.

Sejak itu, ia menghindari hal-hal yang berpotensi membuatnya sakit. Ia juga menjadi pemilih makanan, dan memutuskan menjadi vegetaria agar tidak makan daging.

"Aku akan membawa makananku ke kamar dan memeriksanya di bawah lampu. Apa pun (makanan) yang tampilannya aku tidak suka, aku buang ke toilet. Aku terlalu sering mencuci tangan hingga melepuh karena menggunakan air panas," sambungnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Bawang Putih Bisa Sembuhkan Sakit Kepala dan Sakit Telinga?

Dahulu orang tuanya sempat mengira Blockley menderita gangguan makan, hingga membawanya ke psikolog.

"Aku merasa sangat disalahpahami, karena hal-hal yang dikatakan psikolog tidak berlaku untukku," lanjutnya.

Setelah tahu dengan kondisinya, ibu satu anak ini mulai menjalani terapi perilaku kognitif dan hipnoterapi untuk mengelola rasa takutnya. Namun, itu juga tidak membantu.

Hingga kini, Blockley masi membuang makanan yang menurutnya akan membuatnya sakit.

"Perasaan takut sakit itu seperti trauma, Aku hanya berharap aku bisa mulai mengelolanya lebih baik lagi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI