Suara.com - Seorang ibu bernama Verity asal Inggris memperingatkan orangtua lain untuk tidak memberikan ibuprofen ketika anak mengalami gejala cacar air.
Menurut pengalamannya, metode pengobatan tersebut justru dapat memperparah kondisi buah hati.
Ini berawal dari ketika putranya, Tommy, mengalami demam tinggi dan tidak bisa makan maupun minum. Ketika diperiksakan ke rumah sakit, perawat memberi ibuprofen sekaligus calpol (parasetamol).
"Saya mempertanyakan ini dan dia mengatakan kepadaku bahwa itu adalah 'resep orangtua' dan kalian tidak boleh percaya semua yang ada di Google," kisah Verity, dikutip New York Post.
Baca Juga: Seorang Anak Nyaris Meninggal Usai Dikasih Ibuprofen Saat Cacar Air
Sang perawat juga mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapati pasien dengan gejala cacar air bereaksi negatif pada ibuprofen.
Hingga beberapa jam setelahnya, Verity mulai melihat sebuah tanda di perut Tommy.
"Aku menunjukkannya kepada perawat dan dia mengatakan bahwa itu bukan apa-apa, dan mungkin muncul cacar air lagi. Kami meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah," sambungnya.
Hingga keesokan paginya pada jam 6 pagi, muncul memar di perut Tommy. Hingga pada jam 8, memar tersebut berubah menghitam.
"Aku menelepon dokter, yang segera menemuiku (di rumah). Dia mengonfirmasi dia terinfeksi dan menggambar di sekitar memar tersebut untuk melihat apakah itu menyebar. Benar, pada jam 4 sore, seluruh perutnya membengkak, hitam, dan biru," imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Pernah Mengonsumsi Ibuprofen Saat Perut Kosong, Bisa Bahaya Akibatnya
Laman Facebook organisasi CPR Kids yang membagikan unggahan Verity mengatakan bahwa reaksi tersebut jarang terjadi.
Tetapi itu tidak bisa dianggap enteng karena dapat mengakibatkan infeksi jaringan lunak nekrotik seperti yang dialami Tommy.
Organisasi tersebut juga menyebut kondisi Tommy mengancam jiwa, yang membutuhkan perawatan segera agar tidak merusak kulit, otot, dan jaringan lunak lainnya.
"Infeksi ini dapat berkembang dengan cepat jika tidak diobati secara agresif," tulis CPR Kids.