Mengenali Kondisi Priapismus, Ereksi Berkepanjangan Tanpa Rangsangan Seksual

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 29 Agustus 2022 | 20:30 WIB
Mengenali Kondisi Priapismus, Ereksi Berkepanjangan Tanpa Rangsangan Seksual
Ilustrasi penderita priapismus. (Unsplash/Brooke Cagle)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah Anda mendengar kondisi priapismus sebelum membaca artikel ini? Kondisi ini berkaitan dengan kesehatan organ reproduksi pria. Jika kondisi yang lebih terkenal adalah lemah syahwat, maka priapismus adalah kondisi kebalikannya.

Untuk mengetahui penjelasan mengenai kondisi tersebut, Anda bisa dengan mudah simak ulasannya di bawah ini. dirangkum dari Alodokter.

Pengertian Priapismus

Priapismus adalah kondisi di mana seorang pria mengalami ereksi yang berkepanjangan, setidaknya selama 4 jam berturut-turut tanpa adanya rangsangan seksual. Berbeda dari asumsi kebanyakan orang yang menganggap hal ini baik, jika tidak ditangani justru kondisi ini bisa membawa seorang pria pada keadaan disfungsi ereksi.

Baca Juga: 4 Tren TikTok Ini Terlihat Keren, tapi Sebenarnya Sangat Berbahaya lho!

Meski langka, namun penyakit ini sebenarnya cukup umum dalam dunia kesehatan organ reproduksi. Hal ini bisa diderita oleh laki-laki dari usia anak-anak, antara 5 hingga 10 tahun, hingga pria dewasa pada usia 20 hingga 50 tahun.

Ketahui Penyebabnya

Mengacu pada salah satu artikel yang diterbitkan pada portal Alodokter.com, kondisi ini bisa disebabkan oleh dua hal berdasarkan penyebabnya. Pertama priapismus iskemik, dan kedua priapismus noniskemik.

Ilustrasi disfungsi ereksi (Pixabay/derneumann)
Ilustrasi ereksi (Pixabay/derneumann)

1. Priapismus Iskemik

Jenis pertama disebabkan oleh pembuluh darah penis yang tersumbat sehingga aliran darah terganggu dan menumpuk di bagian tersebut. Hal ini bisa dipicu oleh penyakit tertentu, seperti anemia sel sabit, leukemia, atau multiple myeloma.

Baca Juga: Waduh, Dokter Boyke Sebut Lelaki Kebanyakan Duduk Berisiko Alami Disfungsi Ereksi!

Pemicu lain bisa jadi dari konsumsi obat-obatan, atau konsumsi alkohol yang terus menerus dalam jangka waktu lama.

2. Priapismus Noniskemik

Jenis kedua ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam penis robek atau pecah, sehingga jumlah darah di penis menjadi terlalu banyak. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera di bagian penis, panggul, atau area sekitarnya.

Gejala dari Kedua Jenis Priapismus Tersebut

Untuk gejalanya sendiri terbilang cukup mudah dikenali. Masing-masing gejala dari kedua jenis priapismus tersebut adalah sebagai berikut.

Gejala priapismus iskemik:

  • Nyeri yang menignkat secara bertahap di bagian penis
  • Ereksi berlangsung lebih dari 4 jam
  • Batang penis kaku dan ujung penis lunak

Gejala priapismus noniskemik:

  • Ereksi berlangsung lebih dari 4 jam
  • Batang penis dalam kondisi tidak kaku sepenuhnya
  • Tidak muncul nyeri pada batang penis
  • Adanya tanda cedera benda tumpul pada penis

Ketika gejala tersebut muncul, sangat direkomendasikan agar seorang mengunjungi dokter dengan segera. Penanganan yang cepat dapat membantu meminimalisir dampak buruknya, dan memulihkan kondisi priapismus lebih cepat.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI