Suara.com - Kabar baik tentang penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.
Dilansir ANTARA, Indonesia mendapat bantuan 1 juta dosis vaksin PMK dari Australia, yang nantinya akan disebarkan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan.
“Kami telah berhasil mencocokkan dosis sesuai dengan jenis PMK yang terdapat di Indonesia. Dosis ini akan sangat efektif memberikan perlindungan terhadap hewan ternak Indonesia,” kata Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan sekaligus Menteri Penanggulangan Darurat Murray Watt dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Senin (29/8/2022).
Pengiriman vaksin ke Indonesia, menurut Watt, adalah bagian dari “pendekatan tiga cabang” untuk menjaga Australia bebas dari PMK dengan membantu negara-negara tetangganya dalam menangani wabah, memperkuat perbatasan biosekuritas, dan meningkatkan kesiapsiagaan di dalam negeri.
Baca Juga: Kasus Baru PMK Harian Tercatat Turun 97%
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, Australia akan kembali memasok vaksin PMK senilai 4,4 juta dolar Australia sebagai bagian paket biosekuritas senilai 10 juta dolar Australia (Rp103,32 miliar) yang baru-baru ini diumumkan untuk Indonesia.
“Keberhasilan pengiriman vaksin ini menunjukkan komitmen Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap wabah dan menekankan hubungan kerja sama yang erat antara kedua negara kita,” tutur Wong.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan, pihaknya mengupayakan jalur paralel yaitu pengadaaan vaksin mandiri sebagai upaya percepatan vaksinasi PMK bagi seluruh pengusaha ternak besar. Itu dilakukan sambil menunggu distribusi vaksin subsidi dari pemerintah.
“Sudah ada lima importir yang diizinkan untuk mengimpor vaksin, dan vaksinnya juga sudah tersedia. Insyaallah minggu depan sudah datang. Jadi, kami sangat menunggu,” kata Nanang dalam diskusi daring yang digelar Alinea.id dengan tema “Menggenjot Vaksin PMK”.
Saat ini, tambahnya, belum semua ternak dari peternak kategori usaha menengah-besar telah divaksin PMK. Pemerintah masih memprioritaskan vaksin bersubsidi bagi para peternak rakyat yang total jumlahnya mencapai 62% dari populasi ternak di Indonesia.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Meroket Hingga Rp35 Ribu Karena Pakan Mahal
“Jadi kami upayakan juga jalan paralel. Kami tunggu dari program pemeritah, juga mengupayakan untuk jalur mandiri. Kami ikhlas asal vaksinnya segera datang untuk bisa segara diaplikasikan kepada sapi yang kami miliki,” katanya.