Aliando Syarief Sebut OCD yang Dideritanya Sudah Sembuh 99%, Benarkah Bisa Pulih Sepenuhnya?

Senin, 29 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Aliando Syarief Sebut OCD yang Dideritanya Sudah Sembuh 99%, Benarkah Bisa Pulih Sepenuhnya?
Artis Aliando Syarief berpose saat berkunjung di Kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Selasa (4/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak kembali ke dunia hiburan, Aliando Syarief menjadi lebih terbuka dengan kondisi kesehatan mentalnya. Ia mengaku menderita gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

Dalam tayangan YouTube Rizky Cuaca, aktor berusia 26 tahun itu menjelaskan penyebabnya karena kekerasan yang pernah dialaminya dari orang terdekat.

Tetapi sejak menjalani berbagai pengobatan dan terapi, kondisi Aliando berangsur-angsur membaik. Bahkan menurutnya, OCD yang dideritanya sudah sembuh 99 persen.

Dari penjelasan Aliando tersebut, benarkah OCD dapat sembuh sepenuhnya?

Baca Juga: Aliando Syarief Ungkap 99 Persen Sembuh Dari OCD, Warganet: Sedih tapi Tetap Bangga

Berdasarkan laman Treat My OCD, gangguan obsesif-kompulsif merupakan kondisi kronis. Artinya, tidak akan sembuh dengan sendirinya dan umumnya tidak sembuh total.

Pengakuan Aliando Syarief soal penyebab penyakitnya. [YouTube/ricky cuaca]
Pengakuan Aliando Syarief soal penyebab penyakitnya. [YouTube/ricky cuaca]

Namun, pengobatan dapat membuat kondisi OCD dapat ga terkontrol sehingga tidak menganggu aktivitas sehari-hari.

Tergantung pada tingkat keparahan OCD, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang, berkelanjutan, atau lebih intensif.

Menurut laman Mayo Clinic. dua perawatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan obat-obatan. Seringkali, pengobatan paling efektif dengan kombinasi ini.

Psikoterapi

Baca Juga: Penyebab Aliando Syarief Idap OCD Terungkap: Gue Dipaksa Kerja, Gue Disiksa

Terapi perilaku kognitif (CBT), sejenis psikoterapi, efektif bagi penderita OCD. Salah satu komponennya adalah paparan dan pencegahan respon (ERP).

Dalam metode ERP, penderita akan dipaparkan kepada objek atau obsesi yang ditakuti lalu meminta mereka untuk mempelajari cara agar tidak berperilaku kompulsif.

ERP membutuhkan usaha dan latihan, tetapi penderita dapat mendapat kuliats hidup yang lebih baiks setelah belajar untuk mengontrol obsesi dan kompulsi mereka.

Obat-obatan

Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengendalikan perilaku obsesi dan kompulsi pada OCD. Paling umum, psikiater akan meresepkan antidepresan terlebih dahulu.

Namun sebelumnya, pasien dan dokter harus terlebih dahulu mendiskusikan segala hal tentang obat yang akan diresepkan, seperti efek samping, interaksi obat, dan kapan bisa berhenti menggunakan antidepresan.

Perawatan OCD lainnya berupa program perawatan rawat jalan dan residensial intensif, stimulasi otak dalam (DBS), dan stimulasi magnetik transkranial (TMS).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI