1. Jaga diri Anda tetap tenang
Penting bagi orangtua untuk mengendalikan diri. Lakukan apa yang perlu dilakukan untuk tetap tenang sehingga dapat membantu anak melalui emosinya. Anda mungkin membutuhkan udara segar, segelas air, atau banyak ambil napas dahulu.

2. Lewati rasionalisasi
Pada momen ini, anak tidak bisa berpikir logis. Sangat wajar anak menangis karena kesal akan sesuatu yang kecil atau sama sekali tidak rasional bagi orang dewasa. Tapi cukup simpan dulu penalaran itu dan beri pengertian ketika anak sudah tenang.
3. Diam
Banyak orangtua berbicara lebih banyak ketika mereka merasa kewalahan, stres, atau tertekan. Jika kata-kata Anda justru membuat tangis anak makin menjadi, mungkin lebih baik duduk diam dan tunggu sampai ia tenang.
4. Sentuhan fisik
Daripada langsung memberi tahu kesalahan saat anak masih histeris, coba lakukan sentuhan fisik dulu seperti memeluk, mengelus kepala atau punggung. Sebab otak anak mungkin masih belum cukup tenang untuk mendengar kata-kata, sentuhan fisik akan membuatnya lebih rileks.
5. Gunakan frasa yang menenangkan
Baca Juga: Anger Management, Mengelola Emosi dengan 6 Cara Ini
Terkadang menyuruh anak untuk tenang lewat kata-kata justru membuat mereka lebih kesal dan menangis kencang. Coba bagikan rasa tenang dan ingatkan mereka bahwa mereka dicintai lewat kata-kata lain. Contohnya seperti, "ayo duduk dulu", "tidak apa-apa, ibu/ayah ada di sini", "yuk ambil napas dulu," dan sebagainya.