Suara.com - Banyak perempuan tidak menyadari sudah memasuki masa perimenopause, terlebih jika ia sudah tidak menstruasi selama beberapa bulan, namun tidak juga menunjukkan tanda kehamilan.
Kejadian ini dialami Kelly Eden, yang mengaku sudah 2 bulan terlambat menstruasi dari jadwal yang seharusnya, dan mengira akan memiliki anak kelima.
Beberapa teman dan keluarganya memang ada yang baru memiliki bayi di usia 40-an, sehingga kuat dugaan ia pun mengalami hal yang sama. Tapi, ketika tanda-tanda kehamilan tak kunjung muncul, Eden menduga menstruasi terlambat yang dialaminya adalah karena masalah hormon sementara.
Hingga usianya menginjak 40 tahun, Eden tidak pernah sekalipun mengalami menstruasi yang tidak sesuai jadwal. Dan kali ini, di usia 43 tahun, untuk pertama kalinya menstruasi tidak teratur.
Baca Juga: Cegah Berbagai Penyakit Kronis, Ini 5 Tes Kesehatan untuk Wanita Usia 40-an Tahun
"Saya pernah mendengar menopause biasanya dimulai usia 50, jadi saya merasa terlalu muda untuk mengalaminya. Menopause terdengar menakutkan, tapi begitu juga dengan kehamilan di usia ini, saya tidak yakin apa yang saya harapkan saat itu," ungkap Eden mengutip Insider, Senin (29/8/2022).
Selanjutnya, tidak kurang 3 tes uji hamil mandiri sudah dijalankan, tapi semuanya hasilnya negatif. Ia akhirnya memutuskan bertemu dan berkonsultasi dengan perawat kesehatan.
"Bisa jadi perimopause, tahap sebelum menopause, Anda sedikit lebih muda, tapi dalam usia itu," ujar Eden mengungkap apa yang disampaikan perawat tersebut.
Perimenopause adalah periode transisi yang dialami wanita saat akan memasuki masa menopause. Pada periode perimenopause, perempuan dapat mengalami beberapa gejala, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes.
Lalu Eden akhirnya sedikit berharap apa yang dialaminya memang perimenopause, apa lagi ia yakin jika ia memang sudah tidak menginginkan bayi lagi.
Baca Juga: Perempuan Perimenopause Masih Bisa Hamil, Kapan Harus Berhenti Kontrasepsi?
Ini karena jika hamil di usianya ada risiko kelahiran bayi prematur, komplikasi serviks, dan kehamilan tidak aman lainnya.