Suara.com - Kelly Eden (43) awalnya menyangka hamil karena tidak menstruasi selama dua bulan. Meski begitu, ia tidak merasakan perubahan apa pun yang menandakan dirinya hamil.
Ketika mencoba 3 tes kehamilan pun, semua hasilnya negatif.
"Kurasa itu hanya hormon," kira Eden. Namun, wanita yang sudah memiliki empat anak ini mengaku kurang yakin mengapa belum haid selama itu.
Sebelum usia 40 tahun, menstruasi Eden masih teratur. Tetapi ketika sudah 43 tahun, jadwal haidnya menjadi acak. Bahkan, ia pernah tidak menstruasi sama sekali.
Baca Juga: Mengenal Andropause atau Istilah Menopause pada Laki-laki yang Dianggap 'Menyesatkan'
Eden pun memeriksakan dirinya untuk memastikan kondisinya.
"Bisa jadi perimenopause. Tahap sebelum menopause. Anda sedikit muda, tapi dalam rentang usia itu (mengalami perimenopause)," kata dokter yang memeriksanya, dikutip Insider.
Enam bulan kemudian, Eden mengalami beberapa gejala perimenopause, seperti kabut otak, dan perubahan suasana hati yang tak menentu.
"Ini seperti megalami pubertas lagi," sambungnya.
Untuk memastikannya kembali, Eden menjalani tes darah.
Baca Juga: Masuk Usia 50 Tahun,Yuni Shara Ngaku Siap dengan Fase Menopause
Berdasarkan Mayoclinic, beberapa gejala perimenopause meliputi haid yang tidak teratur, hot flash, masalah tidur, perubahan suasana hati, penurunan kesuburan, perubahan fungsi seksual, dan perubahan kadar kolesterol.
Tanda dari perimenopause memang tidak kentara dan muncul secara bertahap, sehingga penderitanya tidak menyadari kondisi sebenarnya.
Tetapi hal yang paling menonjol adalah fluktuasi hormon akibat transisi ke masa menopause.