Ibu Atta Halilintar Bawa Saffron untuk Anak, Adakah Efeknya untuk Demam Berdarah?

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 16:00 WIB
Ibu Atta Halilintar Bawa Saffron untuk Anak, Adakah Efeknya untuk Demam Berdarah?
Ilustrasi saffron (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu Atta Halilintar, Lenggogeni Faruk membawa berbagai macam ramuan herbal yang dipercaya bisa membantu pengobatan anaknya yang sedang sakit demam berdarah.

Lenggogeni Faruk sengaja mempersiapkan jus jambu, quds al hindi, saffron hingga kurma untuk Atta Halilintar ketika menjenguknya di rumah sakit.

"Ini ada saffron, Quds al hindi bagus buat imun dan kurma Rasulullah," kata Lenggogeni Faruk kepada Atta Halilintar dikutip dari chanel Youtube AH.

Saffron sudah dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Tetapi, tak banyak yang tahu kalau saffron bisa membantu melawan demam berdarah.

Baca Juga: Doyan Seks Bebas dan Narkoba, Ratusan Mahasiswa di Bandung Positif HIV, Jumlah Kemungkinan Terus Naik

Para peneliti di Institut Fisika di Universitas Sao Paulo menemukan saffron bisa membantu membatasi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah.

Momen Gen Halilintar jenguk Atta Halilintar (YouTube/AH)
Momen Gen Halilintar jenguk Atta Halilintar (YouTube/AH)

Mereka menemukan ekstrak saffron yang dicampur dengan gula bisa mengikis sistem pencernaan nyamuk dari dalam dan mencegahnya berkembang biak.

"Saat nyamuk terpapar cahaya matahri, zat kimia ini akan mendorong produksi oksigen reaktif lainnya. Bentuk oksigen beracun ini akan membunuh nyamuk aedes aegypti," kata para peneliti dikutip dari Malay Mail.

Karena itu, mereka mengusulkan menggunakan saffron yang menyediakan zat untuk menonaktifkan dan membunuh larva aedes aegypti dengan cara yang cepat dan tidak agresif terhadap lingkungan.

Temuan penelitian ini pun diharapkan memberikan pandangan baru dalam memerangi demam berdarah. Karena, mereka telah membuktikan semua larva yang sengaja dibiakkan di air mengandung senyawa saffron akan mati setelah 1 hingga 2 jam.

Baca Juga: Bisakah HIV Menambah Risiko Terinfeksi Covid-19 dan Cacar Monyet? Ini Kata Ketua Satgas IDI

Dilansir dari Alodokter, saffron pun boleh dikonsumsi ketika orang sedang demam. Konsumsi saffron justru akan memberikan efek antioksidan dan antiradang.

Karena itu, mengonsumsi saffron ketika sakit demam justru akan membantu memperbaiki kondisi Anda. Tapi, saffron tetap bukan obat dari setiap penyakit.

Anda tetap membutuhkan pengobatan medis dari dokter, istirahat cukup dan memenuhi kebutuhan cairan ketika sakit demam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI