Setop Impor, Indonesia Tingkatkan Penggunaan Tanaman Tradisional untuk Bahan Baku Obat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 26 Agustus 2022 | 20:24 WIB
Setop Impor, Indonesia Tingkatkan Penggunaan Tanaman Tradisional untuk Bahan Baku Obat
Ilustrasi obat tradisional, bahan baku obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keanekaragaman hayati Indonesia yang melimpah menjadi modal penting menuju kemandirian pembuatan obat.

Mengolah bahan baku tradisional sebagai bahan baku obat perlu segera dilakukan, mengingat saat ini hampir 95 persen bahan baku obat Indonesia masih impor dari luar negeri.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS mengatakan keragaman hayati tanaman, mikroorganisme, dan biota laut berkolerasi langsung dengan keragaman kimia yang memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan obat.

Ilustrasi rempah-rempah / bahan baku obat (Pixabay)
Ilustrasi rempah-rempah / bahan baku obat (Pixabay)

“Hal ini diharapkan dapat menjadi peluang untuk mengurangi impor bahan baku dan menghasilkan substitusinya terutama bagi bahan baku natural asli Indonesia,” ujar Rizka dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Baca Juga: 5 Fakta Republik Afrika Tengah, Salah Satu Negara Termiskin di Dunia

Kementerian Kesehatan telah merintis pengembangan kemandirian bahan baku sediaan farmasi untuk mewujudkan kemandirian bahan baku natural. Rintisan ini dilakukan melalui fasilitasi peralatan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sejak tahun 2012 dan Pusat Ekstrak Daerah (PED) kepada 3 daerah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, hari ini dilaksanakan ‘Business Matching P4TO-PED dengan Industri dan Usaha bidang obat tradisional dan kosmetika’.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan dalam rangka mempertemukan lintas sektor meliputi industri sebagai produsen, akademisi sebagai sarana pusat penelitian, dan juga daerah penerima P4TO dan PED sebagai penyedia Bahan Baku Natural (BBN) terstandar agar dapat melakukan kerja sama yang potensial.

Output yang diharapkan yaitu terjadi sinergitas lintas sektor dalam penyediaan bahan baku maupun produk yang terstandar untuk mendukung kemandirian bahan baku natural.

Kemudian outcome dari kegiatan ini diharapkan adanya kerja sama antara P4TO dan PED dengan industri dan usaha bidang obat tradisional dan kosmetika dalam penyediaan BBN terstandar.

Baca Juga: Keanekaragaman Hayati Indonesia Terbesar Kedua di Dunia Setelah Brasil

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada akademisi, peneliti, Industri dan manufaktur bidang obat tradisional dan kosmetika, praktisi di fasilitas pelayanan kesehatan serta Pemangku kepentingan lintas sektor terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI