Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit di Scientific Reports telah menunjukkan kandungan cetylpyridinium chloride dalam obat kumur memiliki sifat antivirus, sehingga dapat mencegah infeksi virus corona Covid-19.
Cetylpyridinium chloride merupakan senyawa antimikroba yang banyak digunakan dalam obat kumur untuk mencegah infeksi bakteri, jamur, atau virus di rongga mulut.
Menyadur New Medical Life Science, senyawa ini diketahui memberikan efek antimikroba dengan mengganggu membran lipid melalui reaksi fisikokimia.
Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa cetylpyridinium chloride pada konsentrasi rendah (5 hingga 40 g/ml) dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Jepang Bebaskan Tes Covid-19 untuk Turis Asing yang Sudah Vaksinasi Booster
Senyawa ternyata dapat menekan jumlah replilkasi virus corona sebelum menginfeksi sel inang. Namun, ini tergantung pada dosis.
Konsentrasi senyawa dalam studi ini lebih rendah daripada yang digunakan dalam obat kumur, yang biasanya mengandung sekitar 50 g/ml.
Peneliti pun menguji hal yang sama pada obat kumur komersial. Hasilnya menunjukkan kemanjuran yang serupa, bahkan lebih baik daripada larutan cetylpyridinium chloride murni.
Hal itu membuktikan bahwa bahan lain dalam obat kumur tidak menganggu sifat antivirusnya.
Secara keseluruhan, penelitian memberi tahu bahwa produk yang mengandung cetylpyridinium chloride dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi tingkat penularan dan perkembangan infeksi Covid-19.
Baca Juga: New York Longgarkan Protokol Kesehatan di Sekolah, Hapus Karantina Siswa yang Negatif Covid-19
Satu studi klinis yang sedang berlangsung memeriksa efek cetylpyridinium chloride pada viral load SARS-CoV-2 dalam air liur pasien Covid-19.