Suara.com - Laporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terkait jumlah orang yang positif HIV/AIDS di kotanya mendapat perhatian dari masyarakat. Pasalnya, diketahui bahwa sekitar 400-an di antaranya adalah berstatus sebagai mahasiswa. Apa saja gejala yang wajib diwaspadai?
Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, akhirnya angkat bicara mengenai kondisi anak bungsu Irjen Ferdy Sambo. Menurut Kak Seto, anak yang masih berusia 1,5 tahun itu sebaiknya jangan dipisahkan dari ibunya, Putri Candrawathi yang juga telah berstatus tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Simak selengkapnya berita terpopuler pagi ini lewat tautan berikut!
1. Ratusan Mahasiswa Bandung Positif HIV/AIDS, Apa Saja Gejala Awal yang Wajib Diwaspadai?
![Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/27/78195-ilustrasi-hiv-aids-envato-elements.jpg)
Laporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terkait ratusan mahasiswa Bandung yang positif HIV/AIDS mendapat perhatian dari masyarakat. Apa saja gejala yang wajib diwaspadai?
Mengutip WebMD, secara umum gejala HIV/AIDS terbagi menjadi tiga tahap. Gejala semakin memburuk seiring melemahnya sistem kekebalan tubuh, apalagi jika pasien tidak melakukan pengoatan.
2. Masih Bayi dan Butuh Orangtua, Alasan Kak Seto Sarankan Anak Bungsu Ferdy Sambo Jangan Dipisahkan dari Ibunya

Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, menyarankan agar anak bungsu Irjen Ferdy Sambo yang masih berusia 1,5 tahun jangan dipisahkan dari ibunya, Putri Candrawathi yang juga telah berstatus tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Baca Juga: Ini Gejala HIV dan Cara Penularannya, Ratusan Mahasiswa Bandung Positif HIV
Menurut Kak Seto, kalaupun Putri nantinya ditahan, anak bungsunya bisa ikut serta ke lembaga pemasyarakatan (lapas).