Bukan Cuma Baik Untuk Pencernaan, Asupan Serat Juga Bantu Turunkan Risiko Alergi Pada Anak

Kamis, 25 Agustus 2022 | 09:10 WIB
Bukan Cuma Baik Untuk Pencernaan, Asupan Serat Juga Bantu Turunkan Risiko Alergi Pada Anak
Ilustrasi sakit maag, sakit perut, gangguan pencernaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Dari berbagai faktor pemicu, makanan merupakan salah satu masalah pemicu alergi yang sering dialami oleh anak. 

Sekitar 10 persen anak pada satu tahun pertama mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang diberikan. Melihat hal ini, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) menyoroti pentingnya jika asupan makanan berserat yang wajib dipenuhi anak.

Sebab, kata dia, penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi.  

Ilustrasi pencernaan

"Untuk itu, orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang," kata dia dalam acara Bicara Gizi pada Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Tak Hanya Pengaruhi Fisik, Alergi Juga Bisa Berdampak pada Psikologis Anak

Karena itu, penting bagi si Kecil mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur. Namun, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong karena masih belum menjadi perhatian banyak orang tua di Indonesia. 

Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Dari data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat. 

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat, dimana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi ¼ (seperempat) atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya.

Jumlah ini masih jauh di bawah AKG yang direkomendasikan, yaitu 19 gram serat setiap harinya. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi para orang tua di Indonesia agar dapat membangun kebiasaan makan serat pada anak sedini mungkin. 

Dengan mulai memperkenalkan makanan serat secara terus menerus sejak dini, maka diharapkan kebiasaan yang baik ini dapat terus berlanjut hingga dewasa. 

Baca Juga: 7 Cara Alami Menghilangkan Biduran, Salah Satunya Harus Sering Mandi

“Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal," ungkapnya.

Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi, memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi.  

Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI