Suara.com - Kebanyakan anak menghabiskan waktu 5 jam atau lebih sehari untuk menatap layar. Sayangnya, 4 dari 10 orangtua sama sekali tidak menyadari bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan mata jangka panjang.
Para ahli kesehatan mata Inggris memperingatkan kebiasaan menatap layar dalam waktu lama, baik ponsel atau tablet bisa menyebabkan miopia atau rabun jauh.
Namun jajak pendapat dari 1.500 orangtua menemukan bahwa hanya 21 persen orangtua yang merasa sangat khawatir tentang efek menatap layar pada anak-anaknya.
Lebih dari 31 persen orangtua mengakui bahwa mereka tidak pernah membawa anak-anaknya untuk periksa mata rutin. Meskipun, para ahli memperingatkan bahwa periksa mata sangat penting untuk mengurangi risiko masalah kesehatan mata jangka panjang.
Baca Juga: Cardi B Keramas Pakai Air Rebusan Bawang, Waspadai Risiko Efek Sampingnya!
Lalu, 38 persen mengaku tidak tahu gejala yang harus diwaspadai bila anaknya menderita miopia. Sementara, 42 persen tidak menyadari bahwa kondisi tersebut tidak dapat diubah atau tidak dapat disembuhkan.
Matt Oerding, pendiri Global Myopia Awareness Coalition, menantang orangtua untuk mengurangi waktu layar mereka pada akhir pekan.
"Pada tahun 2050, 50 persem populasi global diperkirakan menderita miopia dan kita sudah mengalami lonjakan pada miopia pada anak," kata Matt dikutip dari Daily Star.
Karena itu, organisasi Matt mendorong orangtua untuk mengajak anak-anaknya melakukan kegiatan yang tidak menatap layar selama akhir pekan dan hari libur. Hal ini bertujuan meningkatkan dan menjaga kesehatan mata anak dalam jangka panjang.
"Cukup beraktivitas di luar selama 76 menit mengurangi risiko miopia hingga 50 persen," katanya.
Baca Juga: Cardi B Gunakan Air Rebusan Bawang untuk Mencuci Rambut, Emang Ada Manfaatnya?
Studi ini juga menemukan 13 persen orangtua belum membawa anak-anak mereka periksa mata, karena mengira sekolah akan mengurusnya.
Bahkan, 1 dari 10 orangtua mengaku kalau pemeriksaan mata sama sekali tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka.