Studi: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Seseorang Jadi Lebih Egois

Kamis, 25 Agustus 2022 | 08:04 WIB
Studi: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Seseorang Jadi Lebih Egois
Ilustrasi kurang tidur dan istirahat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurang tidur dapat mempengaruhi psikologis seseorang. Penelitian terbaru menemukan bahwa seseorang bisa saja menjadi egois karena waktu istirahat malamnya kurang berkualitas.

Para peneliti di Universitas California, Berkeley, lakukan tiga eksperimen berbeda dan menemukan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi cara manusia memperlakukan orang lain. Studi yang diterbitkan di jurnal PLOS Biology itu mencatat efek egois yang mengubah perilaku karena kurang tidur. 

CDC Amerika Serikat mencatat bahwa orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur setiap malam. Namun, lebih dari 30 persen orang Amerika melaporkan tdur lebih singkat dari itu.

Eksperimen pertama ditemukan bahwa kurang tidur satu jam saja telah mempengaruhi secara signifikan terhadap perilaku seseorang. Peneliti menemukan, orang-orang yang kurang tidur, meskipun hanya 1 jam, megurangi jumlah amalnya hingga 10 persen.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu sedang Berhadapan dengan Orang Egois, Pendengar yang Buruk!

Dalam percobaan kedua, para peneliti menganalisis aktivitas neurologis peserta yang tidur delapan jam sebelum membandingkan aktivitas otak mereka setelah tidak tidur sama sekali. Area otak yang paling terpengaruh berhubungan dengan kemampuan individu untuk menunjukkan empati kepada sesama manusia. 

Tes terakhir yang dilakukan para ilmuwan mengamati kualitas tidur lebih dari 100 peserta selama 3-4 malam. Dalam studi itu, para peneliti memperhatikan bahwa kualitas tidur pada akhirnya lebih penting daripada kuantitas dalam menentukan keegoisan seseorang. 

Sebuah kuesioner dilaporkan diselesaikan oleh para peserta untuk menentukan berapa lama dan seberapa baik mereka tidur. 

"Penelitian baru ini menunjukkan bahwa kurang tidur menurunkan tatanan masyarakat manusia itu sendiri. Bagaimana kita bersikap sebagai makhluk sosial tampaknya sangat bergantung pada seberapa banyak tidur yang kita dapatkan," kata rekan penulis studi Matthew Walker dalam sebuah pernyataan kepada Forbes.

Dari survei American Academy of Sleep Medicine pada Maret 2021 terhadap 2.006 orang dewasa ditemukan bahwa lebih dari 50 persen orang Amerika mengalami kesulitan tidur selama pandemi. 

Baca Juga: Patut Diterapkan, 5 Cara Berhenti Menjadi Orang Egois

Di antara mereka yang mengalami gangguan tidur, keluhan yang paling umum seperti sulit tidur atau tetap tertidur, kemudian 46 persen responden kurang tidur di malam hari, dan 36 persen mengalami mimpi yang mengganggu. 

Sebuah survei tahun 2016 juga ditemukan bahwa 68 persen orang dewasa di AS berjuang dengan tidur setidaknya sekali seminggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI