Suara.com - Selain osteoporosis, ada juga masalah kesehatan tulang yang perlu diwaspadai yaitu kerusakan tulang rawan atau osteoarthritis (OA) yang bisa mengancam lanjut usia (usia) dan semua usia lainnya.
Dijelaskan Medical Executive PT. Kalbe Farma Tbk, dr. Meilisa Tiffani, bahwa semua kategori usia remaja dan dewasa bisa mengalami kerusakan sendi kronis osteoarthritis, khususnya orang dengan berat badan berlebih.
“OA ini dapat terjadi pada siapa saja. Meskipun angka dominan OA ini terjadi pada wanita, namun siapa saja berisiko, seperti pada mereka yang berat badan berlebih, pola olahraga yang tidak mempertimbangkan bentuk tubuh, dan faktor genetik,” ujar dr. Meilisa berdasarkan keterangan yang diterima suara.com, Kamis (25/8/2022).
Sebagai catatan, perbedaan osteoporosis dengan OA ada pada jenis tulang yang mengalami masalah. Jika OA adalah kerusakan pada tulang rawan. Sedangkan osteoporosis adalah berkurangnya densitas tulang atau tulang keropos.
Baca Juga: Manfaat Lain Buah Plum, Cegah Osteoporosis pada Wanita Menopause
dr. Melisa menambahkan berat badan berlebih akan semakin membebani kinerja lutut untuk menopang, terlebih untuk perempuan.
Ditambah, penting juga untuk memperhatikan jenis olahraga yang dilakukan, karena jika keliru alih-alih memperkuat tulang tapi malah semakin merusak tulang rawan tubuh.
Sehingga tidak disarankan pemilik berat badan berlebih menjalani tipe olahraga lompatan dan berlari, karena beban tubuh akan bertumpu pada lutut atau satu kaki, sehingga bebannya bertambah berat.
Adapun OA bersifat degeneratif, bertambah buruk seiring bertambahnya usia. Sehingga jika sudah bergejala berat, berisiko mengganggu aktivitas atau menurunkan kualitas hidup.
Meski begitu OA bisa dihindari dengan menjalani kegiatan atau aktivitas dan olahraga yang tepat, menggunakan alas kaki nyaman, menjaga berat badan ideal, hingga mengonsumsi suplemen seperti glukosamin.
Baca Juga: Selain Saluran Pernapasan, Ini 3 Dampak Buruk Covid-19 pada Kesehatan Tulang!
“Penderita OA sendiri yang sudah mengalami nyeri atau sakit dapat dibantu dengan obat-obatan anti nyeri, untuk mengatasi gejala nyeri tersebut walaupun tidak memperbaiki kerusakan sendi yang sudah terjadi," jelas dr. Melisa.
Suplemen ini bisa dikonsumsi secara bertahap seperti obat topikal yang dioles atau krim dengan kandungan methyl salicylate, dan obat anti nyeri yang diminum secara oral.
"Hingga dengan disuntikkan cairan hyaluronic acid untuk mengurangi rasa nyeri, atau bahkan sampai dioperasi untuk penggantian lutut,” tutup dr. Meilisa.