Suara.com - Kejadian nahas dialami Kate Zenor, seorang perempuan berusia 25 tahun yang bisa pingsan beberapa hari sekali, karena didiagnosis disautonomia atau syncope neurokardiogenik.
Disautonomia yang juga dikenal dengan istilah medis sinkop vasovagal kronis, pertama kali dialami perempuan yang juga seorang cosplayer itu saat berusia 24 tahun di Januari 2021.
Disautonomia adalah kondisi yang mempengaruhi sistem saraf otonom, sehingga saraf tidak bisa berfungsi mengatur detak jantung, pernapasan hingga pencernaan.
Hasilnya karena sistem saraf otonom tidak bekerja, penderitanya bisa mengalami masalah tekanan darah dan jantung, kesulitan bernapas hingga kehilangan kontrol kandung kemih.
Baca Juga: Lomba Balap Karung di Tasikmalaya Makan Korban, Seorang Ibu meninggal saat Beradu Kecepatan
Mengutip Insider, Kamis (25/8/2022) kondisi seperti Zenor saat ini masih sedang diteliti para ahli dan belum ada obat untuk mengatasinya.
Pada awalnya Zenor berpikir masalah pingsan berkali-kali yang ia alami setiap harinya karena masalah tidak cukup makan, tapi setelah diperbaiki tersebut masih saja terjadi.
Sekilas ia tampak seperti perempuan 20-an yang sehat tanpa ada masalah, bahkan dokter beberapa kali memeriksanya tidak ada masalah dan kerap tidak mendengarkan apa yang ia rasa.
Beberapa gejala yang dirasakan seperti kelelahan ekstrim, sakit kepala serius, kelemahan otot hingga pusing yang tidak diketahui penyebabnya.
Menurut keterangan dokter yang mendiagnosisnya sebagai disautonomia, disebutkan tekanan mental, emosional, hingga fisik saat karantina di rumah pada awal pandemi Maret hingga Oktober 2020 kemungkinan jadi pemicunya.
Baca Juga: Siswa Pembawa Baki Bendera Merah Putih Keluarkan Air Mata Lalu Pingsan, Diduga Kelelahan
Disebutkan juga, sebenarnya Zenor sudah menunjukan gejala awalnya saat ia kecil seperti pingsan saat terlalu panas, tidak bisa berkeringat seperti anak lainnya, mengalami nyeri dada di usia 19 tahun, dan tidak bisa mengatur suhu tubuh dengan baik.
Hingga akhirnya berat badannya menurun saat fase karantina Covid-19 di lingkungan yang penuh tekanan, disautonomia nya muncul dengan gejala berat seperti beberapa kali pingsan dalam sehari.