Ilmuwan Ciptakan Perangkat untuk Deteksi Kadar Lithium Hanya dari Keringat, Apa Fungsinya?

Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:50 WIB
Ilmuwan Ciptakan Perangkat untuk Deteksi Kadar Lithium Hanya dari Keringat, Apa Fungsinya?
Ilustrasi obat-obatan (Unsplash/Roberto Sorin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan telah mengembangkan sebuah alat yang dapat mendeteksi kadar lithium dalam tubuh seseorang hanya dari keringat.

Cara ini dapat digunakan untuk mendeteksi jenis obat apa yang sedang dikonsumsi.

Mengetahui kadar lithium merupakan hal penting bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, depresi, atau lainnya.

Menghitung kadar lithium memungkinkan dokter untuk mengetahui apakah sang pasien telah meminum obat yang diresepkan secara teratur atau belum.

Baca Juga: Toyota-Panasonic Beli Lithium dari Ioneer Guna Penuhi Kebutuhan Baterai Kendaraan Listrik AS

Namun, metode pengukuran kadar lithium yang tersedia saat ini bersifat invasif, lapor India Times.

Perangkat yang menghitung kadar lithium (ACS.org)
Perangkat yang menghitung kadar lithium (ACS.org)

Sementara alat baru yang diciptakan ini merupakan penginderaan elektrokimia, yang menggunakan gel berbasisair yang terdiri dari gliserol untuk mendeteksi partikel bermuatan lithium dalam keringan dalam beberapa menit.

"Melalui satu sentuhan, perangkat baru kami dapat memperoleh informasi yang berguna secara klinis tentang apa yang beredar dalam tubuh," kata peneliti utama proyek, Sam Emaminejad, dari University of California, Los Angeles.

Gel membantu sistem sensor. Sementara untuk mendeteksi ion lithium setelah mengenai gel, peneliti menggunakan elektroda selektif ion.

Ion pengumpul menghasilkan perbedaan, yang lalu digunakan untuk mengetahui konsentrasi lithium dalam cairan keringat.

Baca Juga: Mobil Hybrid Suzuki di Indonesia Tahun Ini Akan Gunakan Baterai Lithium Ion

Perangkat ini menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam menguji kadar lithium, dan alat digunakan sebelum serta sesudah konsumsi obat.

Sensor masih dalam tahap awal dan peneliti sedang bekerja untuk memasukkannya ke dalam sistem yang lebih besar, yang akan memperlihatkan tampilan visual kepada pasien serta dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI