Suara.com - Sinar matahari memang dapat memengaruhi kulit. Namun, hal ini biasanya terjadi setelah beberapa waktu terpapar secara langsung.
Satu kasus berbeda terjadi pada seorang wanita bernama Sirin Murad (25) Inggris ketika berlibur ke Bulgaria, Eropa Tenggara.
Saat ia berlibur ke negara tersebut, ia sengaja berjemur di bawah sinar matahari langsung. Waktu itu suhunya 21 derajat Celcius.
Murad sempat tertidur saat berjemur. Pada 30 menit kemudian ketika ia bangun, wajahnya menjadi sakit dan memerah.
Baca Juga: Gaya Santai Luna Maya saat Berjemur, Harga Headband Imutnya Bikin Geregetan
Dia pikir semuanya baik-baik saja dan rasa sakitnya akan sembuh seiring waktu. Jadi, ia pun menghabiskan sisa waktu hari itu dengan perasaan senang.
Tetapi keesokan harinya, kulitnya terasa sangat kencang di daerah dahi. Ketika ia bercermin, Murad melihat dahinya terlihat seperti 'plastik'.
Hal yang membuat Murad lega adalah kulit 'plastik'-nya mulai mengelupas, meninggalkan bercak kecoklatan dan merah muda.
"Awalnya benar-benar tidak terasa apa-apa, hanya terasa sedikit sakit ketika aku menekannya. Itu benar-benar sakit pada hari berikutnya, tetapi aku merasa lega ketika mulai mengelupas," kata Murad, dikutip India Times.
Walau terlihat bercak kecoklatan, Murad mengatakan kulitnya tidak sakit lagi.
Baca Juga: Bukannya Tanning, Wajah Wanita Ini Malah Rusak Hanya karena Berjemur Satu Jam
"Anehnya, kulitku bagus sekarang! Bahkan terasa lebih baik dari sebelumnya, hampir seperti diperbarui," sambungnya.
Karena kejadian ini, Murad mengaku dia berjanji akan selalu ingat untuk menggunakan tabir surya sebelum berjemur.
"Tidak peduli seberapa yakin kau berpikir bahwa kulitmu akan baik-baik saja atau tidak akan terbakar, selalu gunakan tabir surya! Dalam kasus saya, saya benar-benar lupa," iambuhnya.
Ia mengaku bahwa biasanya akan mengaplikasikan tabir surya sebelum berjemur atau terpapar sinar matahari.