Suara.com - Sekelompok peneliti dari Universitas Oxford menemukan bahwa orang yang tidak divaksinasi setelah terinfeksi virus corona Covid-19 11 kali lebih berisiko mengalami miokarditis.
Miokarditis merupakan peradangan pada otot jantung. Kondisi ini sudah beberapa kali terindentifikasi pada penderita Covid-19.
Hasil analisis ini dilakukan terhadap sekitar 43 juta orang yang usianya di atas 13 tahun.
Peneliti menganalisis seluruh orang Inggris yang divaksinasi Covid-19 selama vaksin pertama tersedia dalam 12 tahun pertama pandemi.
Baca Juga: CDC: Memberi Jarak 8 Minggu Antar Dosis Vaksin Covid-19 Menurunkan Risiko Miokarditis
Orang-orang tersebut telah menerima vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Setidaknya mereka mendapat dosis pertama.
"Analisis ini memberi tambahan informasi pada panduan kampanye vaksinasi, terutama setelah vaksin Covid-19 meluas di banyak negara," kata ahli statistik dan peneliti dari Universitas Oxford, Martina Patone, dikutip dari The Health Site.
Analisis juga menemukan bahwa kurang dari 3.000 orang telah dirawat di rumah sakit atau meninggal karena miokarditis selama masa studi satu tahun.
Sebagai tambahan informasi, miokarditis umumnya disebabkan oleh bakteri maupun virus. Tetapi dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat disebabkan oleh paparan zat berbahaya atau penggunaan obat tanpa resep dokter.
Peradangan pada otot jantung dapat menyebabkan penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah dan berisiko menyebabkan gangguan iramam jantung.
Baca Juga: Kasus Miokarditis pada Penderima Vaksin Covid-19 Produksinya Tinggi, Moderna Membela Diri
Gejala dari miokarditis bisa berupa nyeri dada dan sesak napas.